
TAHUN 2005
SBT : Opharjarakses Datel Semarang Lakukan Benchmark
OKPI & MOS.
Setelah 2 pekan lalu para Kakancatel se DIVRE-IV Jateng melakukan Benchmark ke Telkom SBT, kini Kamis (28/7) menyusul rekannya dari Opharjarakses DATEL Semarang, yaitu benchmark dalam bidang Operational Key Performance Indicator & Manajemen Outsourching (OKPI & MOS). Para benchmarker kali ini berjumlah 15 orang.
SHARING INFO.
POH. GM SBT, Arief Setyawan dalam “Welcome Speech”nya yang profilenya cukup low antara lain mengatakan, bahwa jangan menganggap TELKOM SBT sebagai sesuatu yang wah !!! Namun Arief menekankan adanya sharing informasi dalam benchmark ini. Tentu kondisi antara DATEL Semarang dan SBT masing-masing ada plus minusnya.
Khusus soal OKPI, Arief mengatakan, bahwa selalu dilakukan evaluasi setiap bulan. Performansinya untuk bulan ini ada kenaikan significant, yaitu kenaikan diatas 100 %. Kenaikan ini setelah adanya Workshop tentang bagaimana mendongkrak kinerja OKPI yang hasilnya cukup bagus. Untuk memanajemeni OKPI, kita menggunakan tools, antara lain : Rescue Model, COC, dan lain-lain.
OUTSOURCHING.
Sedangkan untuk masalah Outsourching, Arief menjelaskan, bahwa di SBT hanya ada 1 jenis outsourching, yaitu “Full Outsourching”, dari SDM sampai ke pemeliharaan di outsourching-kan. Kalau di SBB menganut dua system, yaitu Full dan Semi Outsorching-kan.
Tidak semua outsourching itu bagus, sebab tergantung dari bagaimana kita menyeleksi Mitra Outsourching, ada mitra yang bagus, ada pula yang jelek. Pernah terjadi “bad case” di SBT dimana kinerja mitar sngat amburadul, maka kita ganti. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua dalam memilih mitra. Saya tak akan menutupi kondisi nyata ini supaya rekan-rekan dari Semarang memikirkan kembali pekerjaan OS, tahu plus minusnya seperti apa, ? bagaimana, ? dsb, tandas Arief mengakhiri sambutannya.
NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar