Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Selasa, 27 Juli 2010

SBU Memantau Lahan Bisnis


TAHUN 2010

Karena Speedy merupakan lahan bisnis unggulan di TELKOM CS SBU, maka keberadaan Speedy Corner selalu diperhatikan, dipantau dan dimaintain dengan baik agar mampu menghasilkan dan meningkatkan revenue. Salah satunya Speedy Corner yang ada di Tunjungan Elektronik Center (TEC) yang baru-baru ini dikunjungi ASMAN Modern Channel dan Direct Channel, Ismono Adi dan Kun Agustiyono.

Sebagai lahan bisnis maka Speedy Corner yang ada tidak hanya dipantau, sebab untuk mencari peluang pasar tentu tidak cukup dengan pemantauan saja, tapi dalam pantauan ini juga dimaintain terutama soal avaibility, usage, market potential, market watch yang pada ujung-ujungnya tentu agar berhasil dalam Win Competition yang harapan utamanya adalah tetap menjadi Market Leader.

Commercial Opportunity seperti dengan keberadaan Speedy Corner memang diharapkan adanya value added, sehingga tidak hanya berfunsi commercial saja, namun juga berfungsi sebagai media promosi yang handal. Strenghness dan weakness perlu dianalisa, sebab sebuah bisnis tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa dikawal, tapi harus dipantau, sehingga progress avaibility-nya terus terkawal, bahkan tersolusi jika terjadi decline dan sejenisnya.

Real Market Opportunity is not only in making tools for more features, akan tetapi monitoring atau pemantauan hasilnya juga tak boleh dipandang sebelah mata, sebab terkadang menjadi kebiasaan jika suatu telah dihasilkan, akan tetapi pengawalan, pemantauan jarang sekali dilakukan secara intens. Semua ini dilakukan hanya semata-mata untuk seeking profitable market opportunities di lahan bisnis Speedy. **BUKAN-DIKSI.

FOTO : Adi dan Kun saat memonitor keberadaan Speedy Corner di TEC, Surabaya.

TELKOM CS SBU Raih The Best Retention Achiever


TAHUN 2010

Apresiasi The Best Retention Achiever Regional-5 Semester-1 Tahun 2010 dri EGM DCS Timur ini merupakan implementasi dari budaya 5-C yang salah satunya adalah Caring Meritocracy, demikian antara lain dikatakan Manager CS-SBU, Soewiyarso pada session sharing SP-135 di Jln. Mergoyoso 1-3, lantai-5, Surabaya, Rabu (28/7). Customer Retention akan berhasil baik jika Quality Of Sales juga baik, dan ini terbukti kita telah melakukan dengan baik.

Untuk itu tolong dipertahankan dan ditingkatkan apresiasi ini terutama diawali dengan meningkatkan Quality Of Sales, sehingga kita harapkan kedepan yang merupakan masa End To End Broad Band dapat kita aktualisasikan dengan sebaik-baiknya. Semua ini adalah bermuara dari kondisi optimis tehadap peluang pasar yang masih cukup banyak yang harus kita explore. Bulan ini saja kita mampu menjual 89 lines dengan kualitas jual yang bagus, tandasnya.

Seperti biasa, maka acara SP-135 ada sharing session secara bergiliran, maka ketika sampai ke topik The Best Retention Achiever, maka rekan kita Ibu Ida Awal Dwi Nuraeni yang job position-nya sebagai Customer Retention & Loyalty di Plasa TELKOM Mergoyoso mendeliver pengalamannya ketika dimarahi dan diomelin para pelanggannya, yang kemudian setelah diberi penjelasan secara baik, maka para pelanggan tersebut sudah tidak marah lagi dan memahaminya. Kalau pelanggan marah dan tidak bisa dihandle oleh CSR, maka giliran saya yang menghandle-nya, tambah Bu Ida yang banyak makan garam dan memang lebih banyak dibesarkan di Plasa.

Soewiyarso-pun di akhir acara mengucapkan terimakasih atas apresiasi The Best ini kepada jajaran Plasa TELKOM Area SBU khususnya, dan kepada sel.uruh jajaran terkait yang turut mendukung suksesnya program retensi ini. Tanpa dukungan dan kontribusi semua pihak terkait maka mustahil TELKOM SBU mampu meraih sukses di Semester pertama ini. Usai acara sharing SP-135, maka Soewiyarso didaulat untuk foto bareng dengan membawa piagam apresiasi The Best Retention Achiever Semester-I 2010. **bukan-diksi.

GAMBAR : Nampak Manager CS-SBU foto bareng usai SP-135, Rabu (28/7).

SBU : Sebelum Menggebrak Pasar, Lakukan Survey Demand


TAHUN 2010

SBU : Sebelum Menggebrak Pasar, Lakukan Survey Demand

Survey menunjukkan, bahwa pasar itu bagaikan bola bundar, bahwa kondisi pasar “T-I-M-E” setiap saat berubah menggelinding seperti bola. Itulah paling tidak merupakan kesimpulan awal survey demand yang dilakukan ASMAN Direct Channel Surabaya Utara, Kun Agustiyono di STO Kandangan Manukan Kulon, Surabaya yang didampingi oleh Officer-2 Sales Event SBU , Agus Ismono, Selasa (27/7).

Survey demand ini dilakukan sehubungan dengan rencana akan memberikan gebrakan pasar menjelang Ramadhan bulan depan, sehingga area persaingan dapat dipetakan lebih awal. Potensi dan peluang pasar akan kami petakan terlebih dahulu termasuk kemampuan supply, yaitu ketersediaan alat produksi (ALPRO) di wilayah siap jual. Hasilnya akan kami propose dan sampaikan segera, demikian antara lain optimisme Senior Technician Access Network STO Kandangan, Nakis Bandi.

Pemetaan peluang demand ini menggunakan conceptual approch atau pendekatan konsep yang didasarkan kepada data-data yang akurat, sebab untuk mengerti dan mengetahui demand memang harus terlebih dahulu mengukur kekuatan internal yang kemudian akan diimplementasikan dengan kondisi permintaan pasar. Nakis Bandi akan melakukan pengetesan alat produksi termasuk kondisi jaringan infrastruktur, sehingga benar-benar ready to sale atau siap jual.

Calon pelanggan yang akan disasar yang merupakan prospektif demand akan dipilah-pilah dan diklasifikasikan sesuai dengan skala prioritas kesiapan infrastruktur. Demikian juga dengan alat produksi akan mengalami hal yang sama, yaitu dipilih dan dipilah serta diklasifikan dengan tanda warna warni, sehingga gebrakan pasar yang dilakukan efektif, powerful, tepat sasaran dan tidak mubazir. **bukan-diksi.

FOTO : Nampak Nakis Bandi menjelaskan potensi ALPRO eksisting, Selasa (27/7).