
TAHUN 2005
SBT – Mojokerto Arif beri “Obat”, Badriyanto “Suplemennya”.
Mojokerto 24 Oktober 2005.
Semangat dan kekuatan saja kiranya belum cukup untuk mendapatkan hasil terbaik tanpa dibarengi dengan perencanaan yang matang dan cara-cara yang luarg biasa. Sehingga bermula dari itu apa yang akan kita lakukan dengan program Mojo 15 K ini akan menghasilkan sesuatu yang mudah-mudahan luar biasa.
Dalam percaturan Telekomunikasi di era kompetisi ini sangatlah nyata bahwa pola-pola yang elegan haruslah kita utamakan.Apalagi keberadaan kompetitor di Mojokerto menuntut kita harus seirama dalam menetukan arah. Peluang untuk mendapatkan pelanggan sebenarnya masih besar di Mojokerto ini.Hal ini tercermin dari net sales sampai dengan September 2005 ini yang masih 46% (KM-2).
Dukungan SDM yang unggul dan kondisi geografis tidak mustahil akan dapat melayani dan meraih pelanggan yang sebanyak-banyaknya. Ditambah lagi potensi secara teknis maupun persediaan nomor, baik wireline maupun wireless yang tersedia dan siap jual sehingga setidak-tidaknya dengan kelima alasan tersebut diatas maka jajaran kancatel Mojokerto mensinergikan Potensi Catel menjadi Team Mojo 15 K. Sebagai upaya pencapaian 14 K wireless dan 1 K POTS sampai dengan akhir tahun 2005 ini.
Uraian diatas adalah beberapa pengantar yang disampaikan Arif Irfansah dalam Apel Launching Mojo 15 K pagi ini di Mojokerto. Bahkan untuk mensupport ini Arif sengaja mengundang GM SBT Bandriyanto dan Manajer Marketing SBT Marnoto, dalam Apel Launching PKM Mojo 15 K dan sekalian untuk memberikan “suplemennya”.
Benar saja setelah apel penyerahan Buku PKM Mojo 15 K seluruh komponen kancatel Mojokerto langsung “digiring” menuju Aula 007. Saat ini lah Badriyanto yang memang sewaktu muda lama di Mojokerto tahu betul histroris kota “Onde-onde” ini.
Dalam arahannya GM meminta bahwa setiap komponen harus tahu betul arah yang akan dicapai khususnya di Mojokerto. Tiga Sasaran utama, itu merupakan pijakan kita untuk melangkah mencapai sasaran. Target, berapa target setahun, sebulan dan harian? Pencapaian sudah seberapa pencapain tahunan Anda, bulanan dan harian harus tahu, papar GM.
Sebelumnya GM menceritakan bahwa pola hidup manusia telah “dirampas” oleh Teknologi. Kalau dulu telepon engkol sedikit menggerakkan tangan kita, sekarang sudah digital. Maka tidak menutup kemungkinan type manusia masa depan adalah kepala besar, karena otaknya terus berinovasi dan berkembang, sementara otot-otot tubuhnya mengecil karena sudah jarang digerakkan…disambut ger yang hadir.
Bicara masalah kompetisi GM menceritakan pengalamannya waktu muda di Mojokerto.
“Anda tahu bioskop Garuda? Atau bioskop Ratna yang di Kalimati? Dulu saya sering nonton disitu dan yang diputar adalah kebanyakan film India. Sekarang dimana bioskop-bioskop itu sudah tidak nampak lagi karena sejak dulu ya gitu-gitu saja, tempat duduknya tak pernah dibenahi sehingga sehabis nontot jadi gatal.Pelangganya mending nonton tv atau mencari permainan di rumah. Kalau saja Anda membiarkan Mojokerto ini sedemikian tidak mustahil Telkom Mojokerto juga sudah tidak akan nampak lagi. Kopegtelnya juga sudah tidak ada, kalian semua juga ke mana?” sambung GM
Sebelum acara berakhir juga dibuka sharing dengan pada karyawan-karyawati dan para TKM. Dalam penutupannya beliau menghimbau untuk terus berbuat kearah yang lebih baik guna mempertahankan Telkom ini.Nanang Kristyo melaporkan dari Mojokerto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar