Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Sabtu, 21 Agustus 2010

Balikpapan Benchmark Ke Telkom SBT


TAHUN 2005

Balikpapan Benchmark Ke Telkom SBT

OPHARJARAKSES.
Kembali Divre-VI yang bermarkas di Balikpapan melakukan benchmark ke Telkom SBT pada hari Rabu (29/7) setelah beberapa waktu lalu dilakukannya. Hanya saja benchmark kali ini adalah masalah Opharjarakses. Tim yang terdiri dari enam orang, dimana 4 dari Balikpapan dan 2 dari Palangkaraya terdiri dari orang Ophar, orang USI (SISFO) dan orang C2SE.

WAR ROOM.
Manager Ophar Telkom SBT, Tri Agus Djoko Kuncoro menyambut Tim Benchmark di “War-Room” Gedung OPMC lantai-4 Jln. Ketintang 156, Surabaya dengan beberapa jajarannya serta ASMAN Performansi SBT, Heroe Soebijantoro mensupport data yang dipresentasikan ke para Benchmarkers.

Tri Agus mengatakan, bahwa ada Tools Based On IT yang digunakan oleh jajaran Opharjarakses SBT sebagai pemantau setiap informasi, seperti masalah gangguan, potensi jaringan, profile RK, dan lain-lain, sehingga cukup dengan melihat tools ini manajemen melakukan catatan dan tindakan seperlunya. Tools yang disebut sebagai “Rescue Table” ini mendapat perhatian serius dari Tim Benchmarks, sebab memang sebagai pusat informasi yang real time dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan akurat.

Masalah Out Sourching (OS) dengan mitra kerja juga menjadi bahan pertanyaan para Benchmarkers. Ditanyakan apakah load atau beban kerja mitra OS ini disesuaikan dengan jumlah SST atau STO ? Lalu apakah lost opportunity akibat gangguan dapat dipantau lewat monitor Rescue Table ? Beberapa pertanyaan lainnya secara intens ditanyakan kepada para “Jawara” SBT yang telah berpengalaman berkompetisi di tingkat Nasional.

Fungsi-fungsi dari Maintenace Cooper Access Network (CCAN) dalam Managing Fraud serta beberapa jobdes unit lainnya juga ditanyakan terutama dalam hal penanganan gangguan per segment pelanggan. untuk segment pelanggan gemuk kita kejar, kita pelototin terus, bila perlu kita tidak tidur, kata Tri Agus.

Para Benchmarkers yang terdiri dari Putut.T, Sutrisno, Asbullah dan Asmadhi nampak serius membuat beberapa catatan kecil dari paparan Manajemen Ophar SBT. Putut sesekali memotong pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan. Ditanyakan apakah Rescue Table ini selalu dalam controllable, serta items apa saja yang termasuk uncontrollable.

Usai menerima penjelasan dari lantai-4 di sudut “WAR-ROOM”, tim diajak keliling ke markas “Jawara” di lantai-2, kemudian tim langsung membuktikan sendiri beberapa data-data kongkrit sebagai evident sesuai informasi yang telah di browsing dari Rescue Table. Tim juga melihat langsung bagaimana jajaran CCAN, PCAN melakukan tugas operasional.

 NURSIDIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar