TAHUN 2006
Sejenak Bersama Manager CDC DIVRE-V, Sebuah Reputasi Perusahan Mesti Dimanajemeni Dan dipelihara
Kepedulian investor terhadap reputasi sebuah perusahaan memang sangat tinggi, sedangkan reputasi perusahaan tersebut mesti dimanajemeni dan dipelihara. Untuk membangun reputasi perusahaan tentu banyak cara, antara lain dengan melakukan kegiatan simpatik kepada masyarakat lingkungannya.
Reputasi merupakan keniscayaan bagi perusahaan yang ingin terus berkembang. Keunggulan daya saing yang berkelanjutan dapat dicapai atau dipertahankan dengan mengembangkan sumberdaya intangible, antara lain reputasi perusahaan. Ternyata, reputasi perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja pasar perusahaan Publik seperti Telkom. Value-nya adalah Corporate Image.
Berikut bincang-bincang sejenak kita dengan Manager CDC (Community Development Centre) DIVRE-V, Nur Endah Rini tentang kepedulian PT. TELKOM DIVRE-V terhadap lingkungan yang dikemas dalam CDC dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).
Tanya : “Bisa Ibu ceritakan sekilas tentang program CDC atau PKBL DIVRE-V ?
Jawab :”CDC (Community Development Centre) merupakan program kepedulian dan bina lingkungan PT. TELKOM DIVRE-V terhadap dinamika kehidupan masyarakat kita yang serba heterogin. Masyarakat yang kehidupan ekonominya membutuhkan uluran tangan, maka TELKOM hadir memberikan bantuan, bukan hibah, tetapi berupa pinjaman dana untuk kelangsungan usahanya agar tetap dan selalu ‘survive’ dan diharapkan bisa berkembang. Frame work of thinking program ini adalah sebagai fundamental pembangunan ekonomi kerakyatan / pilar ekonomi kerakyatan.
Ekonomi Rakyat adalah kegiatan ekonomi yang diselenggarakan oleh kebanyakan rakyat Indonesia, yang umumnya terdiri dari : koperasi, pengusaha mikro, pengusaha kecil dan pengusaha menengah. Saat ini selama terjadi resesi ekonomi, kondisi mereka cukup memprihatinkan dan perlu uluran tangan BUMN. Bantuan TELKOM CDC diharapkan agar kondisi mereka tidak rapuh, kembali bergairah dan mampu meningkatkan daya saing”.
Tanya :”Bentuk Mitra yang dibina apakah perseorangan atau koperasi ?”.
Jawab :”Program ini selain selaras dengan program GCC TELKOM (Good Corporate Cityzenship), juga selaras dengan Renstra, atau rencana strategis Pemerintah RI (Kementrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia) dalam rangka Pemberdayaan Koperasi dan UKM. Tak sedikit dari pengusaha kecil (mintra binaan) yang mendapatkan suntikan dana usaha. Para mitra binaan ini ada yang berbentuk perseorangan /pengrajin dan ada pula yang kelompok atau dalam bentuk koperasi, bahkan ada juga peduli anak jalanan, penghijauan (Telkom Berbuah), peduli kesehatan dan pondok pesantren.
Sebagai BUMN yang peduli lingkungan, maka TELKOM DIVRE-V selalu berupaya untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. TELKOM CDC berusaha memacu masyarakat untuk bekerja keras dan ulet. Selain bantuan dana usaha, maka beberapa dari para mitra binaan ini juga diberikan pelatihan dasar-dasar wirausaha agar mengerti dengan apa yang dinamakan bisnis, efesiensi, keuletan bisnis dan sebagainya”.
Tanya :”Bagaimana mereka itu dapat dikembangkan ?”.
Jawab :” Bagi mitra binaan yang sudah dianggap berpotensi tumbuh dan berkembang, maka TELKOM CDC tak ragu untuk menampilkan produk unggulan mereka di arena bergengsi, yaitu arena pameran produk dalam negeri yang rutin diselenggarakan setahun sekali Gedung WTC, Surabaya. Mitra binaan yang layak tampil ini umumnya merasa bangga diberi kesempatan untuk tampil pameran, tak jarang dalam pameran tersebut terjadi transaksi.
Bantuan dari TELKOM oleh mitra binaan dianggap sebagai ‘enerji alternatif’ yang benar-benar ingin memberdayakan pengusaha kecil, sebab guliran dana saja tanpa usaha membantu dalam bidang promo dan pemasarannya dalam arena pameran, maka mitra binaan tak dapat berbuat banyak. Mereka ingin semakin maju dan semakin cemelang
Tanya :”Ada berapa KANDATEL di Jawa Timur ini yang pengelolaanya dibawah kendali TELKOM CDC DIVRE-V ?”.
Jawab :”TELKOM CDC DIVRE-V membawahi 5 KANDATEL yang cakupan wilayahnya meliputi KANDATEL SBB, SBT, Malang, Madiun dan Jember. Dari kelima wilayah tersebut, masing-masing sudah menggulirkan dana.
Tanya :”Bagaimana menentukan calon binaan ?”.
Jawab :”Pola kerja yang dilakukan oleh CDC TELKOM DIVRE-V adalah melalui pengkajian, evaluasi terhadap permohonan yang telah masuk, setelah itu dilakukan survei ke lokasi binaan. Kajian yang dilakukan sangat sederhana, sebab mereka adalah kelompok orang yang memang perlu di-treatment dengan kemudahan, secara simplifikasi, tak berbelit-belit. Kajian meliputi : Prospek Usaha, Permodalan, serta kondisi lingkungan internal dan eksternal.
Bantuan yang menonjol adalah pada pemberian bantuan usaha kecil dan koperasi yang ada di sentra-sentra bisnis, hal ini dimaksudkan agar mereka yang sudah bergulat di dunia usaha selama ini dapat mampu menggeliat lagi setelah diserang resesi ekonomi. Mereka benar-benar dibidik, diberdayakan secara prioritas agar tidak ‘mati’ ditelan ganasnya persaingan usaha.
Prioritas ini merupakan penumbuhan lingkungan usaha agar tumbuh dan berkembang serta kompetitif. Bagi yang layak, maka akan diikutkan ke arena pameran, sebagai ajang promo dan marketingnya. TELKOM CDC akan memfasilitasi secara keseluruhan, sedangkan mitra binaan tak usah repot-repot.
Dengan pemberdayaan ini diharapkan perekonomian masyarakat, selaku sektor usaha kecil dan menengah senantiasa diharapkan tumbuh dan berkembang. Mereka adalah pelaku-pelaku ekonomi Nasional yang jumlah cukup dominan di negeri ini. Mereka adalah penyanggah ekonomi Nasional juga yang ingin menikmati suasana terjaminnya implementasi ekonomi kerakyatan di negeri ini.
Apalagi Konstitusi Republik Indonesia menegaskan salah satu tujuan pembangunan nasional adalah memajukan kesejahteraan umum, yang berarti kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan reperesentasi rakyat Indonesia dalam kehidupan ekonomi nasional, sehingga perlu diberikan prioritas yang tinggi dalam pembangunan nasional.
• Nursidik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar