TAHUN 2006
GM TELKOM SBT Menyoroti Kinerja Mitra Outsourcing
KINERJA.
Pekerjaan pemeliharaan jaringan yang di outsourcingkan kepada beberapa Mitra kerja tak selamanya berjalan mulus, tetapi mengalami pasang surut, ada yang Raportnya baik ada pula yang tidak, seperti yang dialami oleh PT. NAL (Natajaring Akses Lokal) Memang sudah menjadi kewajiban manajemen untuk membina mitra yang raport-nya “merah” ini, seperti yang dilakukan oleh GM TELKOM SBT, Badriyanto kepada PT. NAL di ruang rapat JAWARA Akses Network Gedung OPMC Lantai-2 Jln. Ketintang 156, Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Site Direktur PT. NAL, Panggabean diminta oleh GM untuk mempresentasikan beberapa titik kritis yang menyebabkan trend menurunnya kinerja. Hal ini dimaksudkan agar manajemen mendapat gambaran secara significant tentang apa yang menjadi kendala pada mitranya yang satu ini, sehingga upaya solusi akan dapat dicari dan dibicarakan.
Sebelum PT. NAL presentasi, maka GM SBT menyoroti dari aspek managerial yang diprediksi menjadi penyebab turun kinerja mitranya ini. GM minta agar NAL mengevaluasi aspek pengelolaan ini. Jajaran Access Network SBT, ikut bicara, mulai dari Manager, Asman dan SS ikut melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung pernyataan GM SBT.
Setiap solusi diupayakan lebih berorientasi terhadap peningkatan kinerja mitra untuk mencapai titik temu sesuai target yang telah disepakati. Sebab dengan kemampuan dan pengalaman PT. NAL sebenarnya GM agak heran kenapa kok “raportnya” tidak memenuhi harapan. Padahal personil pada perusahaan Mitra NAL ini juga tak diragukan, mereka berpengalaman lebih dari cukup.
KEMAJUAN BERSAMA.
Badri berharap agar mitranya dapat memperbaiki kinerjanya demi kemajuan bersama, Kalau Telkom tumbuh dan berkembang, maka Mitra juga akan tumbuh dan berkembang. Badri juga berharap ada solusi tentang system kerja dan bisnis proses agar setiap pekerjaan dapat dipantau secara sistematis.
Jika dari hasil pertemuan ini, Mitra tidak menunjukkan perbaikan kinerja, maka tentu akan menjadi persoalan tersendiri, dan kalau diambil langkah akan diupayakan untuk tetap mengacu kepada Perjanjian Kerja Sama (PKS), apalagi orang-orang NAL adalah mantan orang-orang Telkom (Pejabat Telkom) yang mestinya tau persis tentang bagaimana mendongkrak kinerja BUMN yang cukup besar ini dan yang kini diterpa persaingan yang semakin gila.
Jadi Mitra NAL harus memiliki komitmen kuat untuk melakukan perbaikan kinerja demi kepentingan kedua belah pihak. Apabila ada kesulitan, maka hendaknya disampaikan secara transparan, sehingga manajemen dapat segera mengambil solusi demi kelancaran pelaksanaan tugas di lapangan. Indikasi untuk melakukan perbaikan memang nampak dalam pertemuan tersebut.
Kinerja Mitra selalu dipantau oleh GM SBT. Mulanya awal tahun 2006, GM SBT terjun ke seluruh mitra outsourcing di jajaran SBT, yang dimulai dari PT. NAL pada tanggal 21 Januari 2006 hasilnya dilanjutkan hari ini. Lalu ke PT. KDD pada hari Sabtu 11 Pebruari 2006, kemudian akan ke PT. CUM direncanakan 14 Pebruari 2006 dan PT Dwibarat 15 Pebruari 2006. Apabila ditemukan pengelolaan kurang baik, maka selanjutnya mitra OS diminta presentasi di Ketintang seperti yang terjadi pada PT. Nal hari ini. Semoga sukses NAL & TELKOM !!!.
• NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar