
TAHUN 2006
Mojokerto Bidik Target, “Patih Gajah Mada” serahkan Panah ke DGM SBT
Masih ingat kerajaan Mojopahit yang didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari mencapai puncak kejayaannya di masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) ? Nah, rupanya Manager TELKOM Mojokerto, Arif Irfansah ‘kecipratan” kebesaran kerajaan Mojopahit, sehingga seluruh jajarannya siap mengamankan target 2006.
Kebesaran kerajaan ditunjang oleh : pertanian sudah teratur, perdagangan lancar dan maju, memiliki armada angkutan laut yang kuat, dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. Di bawah patih Gajah Mada Majapahit menaklukkan daerah lain ia mengucapkan Sumpah Palapa yang berbunyi : Ia tidak akan makan buah palapa sebelum berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara.
Inilah yang menjadi inspirasi jajaran TELKOM Mojokerto mempersatukan seluruh sumber daya. Sang Patih Gajah Mada, yang juga panglima ahli perang, the power of Patih Gajah Mada adalah mempersatukan Nusantara, dan The Power Of Target 2006.
Pagi ini (24/1) mengawali tahun 2006 laskar Mojopahit membuat meomentum baru dengan thema Mojo Going To 175 K (MGT175K) sebagai upaya mendukung pencapaian 1 juta pelanggan yang diprogramkan oleh Kandatel Surabaya Timur. MGT175K merupakan program terpadu Kancatel Mojokerto dari Flexi 162 K, POTS 10K dan Speedy 3 K yang pagi tadi di saksikan oleh DGM SBT, Muhammad. Firdaus mewakili manajemen Kandatel SBT untuk berkomitmen “mensupport” dan meraih 175K pelanggan dari kancatel Mojokerto.
Acara apel pagi tadi juga digelar “fragment” peluncuran MGT175 dimana digambarkan “reinkarnasi” Patih Gajah Mada menyerahkan panah beserta busur kepada DGM kemudian mengarahkan ke tengah lingkaran yang terdapat angka 175K sebagai sasaran dengan diringi gending Jawa. Kemudian dengan tangkas DGM melepas busur dan tepat di sasaran, tepuk tangahnpun riuh dari seluruh peserta apel.
Bicara masalah target, DGM dalam arahnnya menghimbau, bahwa target harus dibuat setinggi mungkin, ini ibarat bagian dari mimpi yang dengan segala daya upaya harus kita capai. Kalau kita mempunyai target berjalan kaki hanya mampu sampai di Jember, maka target kita bisa berjalan kaki ke Denpasar, karena apabila gagal sampai di Denpasar kemungkinan kita sampai di Gilimanuk, berarti kita telah melewati target kemampuan yang hanya sampai di Jember.
Dalam era kompetisi ini bukanlah yang besar makan yang kecil tetapi yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Pola kerja kita saat ini harus berubah dari sebelumnya. Kalau Flexi ingin mencapai target, bina outlet-outlet yang ada, penuhi kebutuhan staterpack (SP) dan voucher Flexi jangan sampai didahului oleh competitor. Karena begitu SP kita habis pelanggan akan mencari yang lain, dan apabila yang lain sesuai dengan keinginannya, maka mereka sulit untuk kembali ke kita (Flexi). Maka Mojokerto ini adalah satu-satunya Kancatel di SBT yang telah “starting” lebih cepat dari Kancatel yang lain. Bahkan telah mencanangkan target dan sasaran, berikut kekuatan personil yang ada untuk mencapai tujuan, lanjut DGM. Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada jajaran Mojokerto bahwa dalam rangka mendukung 1 juta pelanggan, Mojokerto dengan “laskar” Mojopahitnya telah memulai dan mengawali program kerjanya. Namun DGM berpesan agar “starting” ini juga akan diikuti oleh keberhasilan lebih awal dari Kancatel lainnya yang juga sudah mulai mengatur strategi.
Dalam kesempatan ini juga Manajer Kancatel Mojokerto Arif Irfansah menyerahkan buku yang merangkum action plan Mojo Going To 175 kepada DGM, M. Firdaus. Setelah memimpin apel DGM meluncur ke Plasa A Yani guna melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan masjid Plasa A Yani. Pada kesempatan ini DGM berkesempatan mengisi kotak amal dan diikuti oleh peserta yang lain.(nanang “calvine” kristyo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar