Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Sabtu, 16 Oktober 2010

Cermin TELKOM CDC, Industri Jepang Didominasi UKM


TAHUN 2006

Cermin TELKOM CDC, Industri Jepang Didominasi UKM

Dosen UBAYA, Anton Mulyono ketika memberikan pembekalan kepada 239 Mitra Binaan TELKOM SBT di Aula LEBAH BIRU Kantor DIVRE-V Jln. Ketintang 156, Surabaya, Kamis (14/12) mengucapkan salut kepada PT. TELKOM yang memiliki Mitra Binaan cukup banyak Anton mengatakan, bahwa Industri di Jepang yang termasuk ke dalam UKM pada tahun 2005 memiliki andil 99.3% dari total jumlah industri, atau tercatat sekitar 293 ribu UKM. UKM ini dengan klasifikasi jumlah pekerja resmi 4 sampai 30 orang. Industri berbasis UKM ini ternyata mampu menyerap 8.2 juta tenaga kerja, dengan total produksi 98.7 triliun Yen.

Sehingga bisa dikatakan bahwa UKM adalah penggerak ekonomi sektor riil di Jepang sekaligus penopang kemajuan teknologi. Yang perlu lebih diperhatikan adalah memberikan suntikan dana dalam bentuk semacam “grant” atau insentif kepada UKM yang memiliki kriteria tertentu agar tumbuh dan survive, lanjutnya.

Mohammad Yunus, dosen di Bangladesh, tahun 1976 memulai “proyek” meminjamkan uangnya sendiri, tanpa agunan, pada 42 orang miskin dengan total dana $27. Tahun 1983 ia mendirikan Bank Grameen. Satu-satunya bank di Bangladesh yang memberikan pinjaman pada UKM tanpa agunan, yang kemudian mendapat Hadiah Nobel 2006 dalam upayanya mengentaskan ratusan ribu orang dari kemiskinan, papar Anton.

Bagi Mitra Binaan, Anton berpesan agar para pengusaha kecil yang baru saja menerima kucuran dana selalu ulet, jujur dan jangan konsumerisme. Pantang menyerah, supel, rajin, cerdas dalam melihat peluang juga harus dimiliki dalam jiwa seorang enterpreuner. Dicontohkan, bahwa Robert Kuok Cina Malaysia yang dulunya adalah pedagang beras eceran, kini menjadi konglomerat dan Pemilik Hotel Shangri-La.

Permasalahan pertumbuhan UKM tidak secara dominan disebabkan oleh masalah manajemen UKM. Pertumbuhan UKM atau bangkrutnya UKM lebih dipengaruhi oleh kenaikan harga dasar bahan yang tidak dikontrol oleh pemerintah (kasus kolapsnya UKM kerajinan kuningan di Juwono, Pati dan industri logam di Ceper, Klaten). Padahal pada bidang-bidang produksi tertentu, peluang UKM untuk tumbuh sangat besar, lanjutnya.

Sektor industri yang memberikan peluang besar bagi UKM untuk tumbuh dan berkembang adalah sebagai berikut: Industri perkayuan (mebel, kerajinan, dan lain-lain) 11.3%, Industri kulit dan produk kulit 4.9%, industri timah dan tembaga 2.2%, dan selebihnya di bawah 1%. Sebagai pembanding, industri besar di dalam sektor industri ini
masih mendominasi produk tekstil 19.5%, industri elektronik 18.8%, industri suku cadang motor/mobil 7.7%, industri pulp dan kertas 7.2%, dan industri lainnya di bawah 7%. **NURSIDIK**

1 komentar:

  1. Ma kasih atas tayangan artikel ini. Sangat menggugah semangat!!!

    BalasHapus