TAHUN 2006
Bisnis TELKOM Seperti Main Catur
Ada “Study Case” yang menarik pada acara Forum Partnership & Sinergy HR 05 Jawa Timur pada Hari Senin dan Selasa (11-12 Deseember 2006) di Hotel Melia Benoa Bali yang diikuti para Senior Leaders DATEL dan CATEL serta SEKAR, yaitu soal kompetisi yang semakit sengit saat ini.
Study Case ini disampaikan oleh “Ridam Partnership In Change”. Dikatakan, bahwa bisnis telekomunikasi layaknya permainan catur pada posisi sengit, posisi saling mengintai langkah ”Raja”. Bagi kaum ”Optimism”, situasi ini dianggap menegangkan sekaligus menghibur, situasi yang tidak boleh dilewatkan.
Ditambahkan, bahwa bisnis telekomunikasi masuk dalam situasi 4-C, yaitu CRITICAL : setiap langkah dan keputusan menjadi penentu masa depan perusahaan, COMPETITION : tidak ada kekuatan manapun yang mampu membatasi lahirnya kompetitor, CHALLENGE : tantangan semakin banyak dan kompleks, karena ”need and want customer” yang terus meningkat, CHANGE : semua mendesak perubahan, bahkan perubahan mendasar, yakni tidak sekedar perubahan perilaku, tetapi perubahan pola pikir.
Situasi diatas dinamakan ”Samudera Merah” oleh W. Chan Kim & Renee.M dalam bukunya Blue Ocean Strategy, situasi dimana terjadi persaingan dalam ruang pasar yang sudah ada, setiap pemain berusaha menang, terjadi eksploitasi permintaan yang ada dan pilihannya antara “diferensiasi” atau “biaya rendah”. Bermain di samudera merah harus siap berdarah-darah.
Ada pilihan lain yang patut diperhitungkan, yakni masuk dalam ”Samudera Biru” yang ditandai oleh pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan dan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Dalam samudera biru, kompetisi tidak relevan karena aturan-aturan permainan baru akan dibentuk. Di samudera biru ini, kita harus cerdik untuk mengejar diferensiasi dan biaya rendah secara bersamaan, yang kemudian disebut dengan ”Inovasi Nilai”.
Posisi Samudera Merah dan Samudera Biru, sama sulitnya, dibutuhkan tingkat kepedulian yang tinggi. Dalam Case Study ini, pegawai (SDM) diharapkan berfikir layaknya pemilik (owner) dan mengambil keputusan juga layaknya pemilik perusahaan, yang dicontohkan adalah pemilik perusahaan penerbangan yang kini juga dihadapkan pada situsai kompetisi, serta perusahaan TELKOM sendiri.**NURSIDIK**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar