TAHUN 2006
GM SBT, Kompetisi Sudah Dalam Tahap “Chaos”
Dalam acara tatap muka dengan jajaran Telkom Mojokerto, Selasa (28/11), GM TELKOM SBT, Tulus Sudarsono menegaskan, bahwa kalau ingin survive, maka TELKOM harus berjuang sampai “berdarah-darah”, sebab kompetisi bidang telekomunikasi saat ini sudah dalam tahap “chaos” (porak poranda : Red), dimana para kompetitor sudah memporakporandakan harga (price).
Sebelum Tulus menyampaikan paparannya, maka JM TELKOM Mojokerto, Arif Irfansah memaparkan kinerja Sales mulai POTS, Flexi dan Speedy, serta Sales Plan Bulan Nopember hingga akhir tahun. Khusus untuk Sales Speedy, dijelaskan bahwa Telkom Kota “Onde-Onde” ini telah menggelar Program Patriot Speedy, dimana bagi SDM yang sudah menggunakan Speedy di rumahnya masing-masing serta sudah mampu menjual 1 sss, maka ia diberi gelar Patriot Speedy, yang “wisudanya” akan mengenakan baju kebesaran Patriot Speedy.
Sudah ada 4 SDM Mojokerto yang diwisuda oleh GM SBT, Tulus Sudarsono hari itu, yaitu JM Mojokerto, Nanang Kristyo, Oemar Purnomo dan St Dwi Hendro. Usai “mewisuda”, menyampaikan rasa apresiasinya, sebab Mojokerto memang “excellent”, termasuk program ECRnya (Employee Customer Retention). Tulus berharap agar Telkom Mojokerto menjadi Pusat Benchmarks bagi rekan yang lain, khususnya bagi Telkom SBT.
Kemudian Tulus membeberkan kondisi perusahaan terkini mulai dari Decline-nya POTS dan banyaknya “churn” yang notabene selama ini merupakan “sapi perah” kita, Flexi yang akan di “Spin Off” menjadi “Flexi Mandiri” dimana ada GM-nya sendiri-sendiri yang masih dikelolah DIVRE, serta Speedy yang juga merupakan 2-nd Curve dan New Engine seperti Flexi yang mesti kita pasarkan. Ketiga produk ini merupakan “TRISULA”, yaitu senjata yang harus kita gunakan dalam melibas kompetitor, apalagi tahun depan Esia akan masuk Surabaya. Di Jakarta, Esia sudah mengalahkan Flexi, jangan sampai terjadi di Surabaya.
Kita harap dengan Flexi Mandiri, maka SDM-nya dapat saling Change. Kalau Kapal “Flexi Mandiri” semakin bertambah besar, maka kita harus ada didalamnya, jangan seperti TELKOMSEL, dimana kita tidak dapat masuk kesana. Telkom as a whole / Telkom Group memang besar, saham selalu naik, tapi jika TELKOM ONLY, maka yang ada hanya TRISULA ini yang harus kita gunakan sebagai senjata. *NURSIDIK*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar