Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Sabtu, 16 Oktober 2010

Apa Yang Sudah Diperbuat TELKOM SBT Terhadap Musibah Lumpur Lapindo ?


TAHUN 2006

Apa Yang Sudah Diperbuat TELKOM SBT Terhadap Musibah Lumpur Lapindo ?

Pertanyaan diatas muncul dari GM TELKOM SBT, Tulus Sudarsono pada Rabu (29/11) kepada JM TELKOM Sidoarjo, M. Sholeh Triagung ketika TURBA (Turun Kebawah : Red) melihat langsung infrastruktur telekomunikasi (FASTEL) di Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) yang sudah terkena rembesan Lumpur maupun yang akan terkena rembesan Lumpur akibat luapan Lumpur panas Lapindo, Porong pasca meledaknya pipa gas milik PERTAMINA. Di PERUMNAS TAS ini terdapat sekitar 6.487 Unit Rumah.

Pertanyaan tersebut memang tidak berkelebihan, sebab setiap aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan dampak luapan Lumpur panas Lapindo memang mesti terdokumentasi dengan baik sebagai evident. Hal ini juga menyangkut tanggung jawab TELKOM SBT terhadap lingkungannya sesuai dengan program CSR (Corporate Social Responsibility), GCC (Good Corporate Citizenship), maupun COMDEV (Community Development).

Secara systematis, JM Sidoarjo memaparkan, bahwa ada 3 (tiga) besaran aktivitas yang telah dikemas atau didisain sehubungan dengan kasus LUAPAN LUMPUR PANAS LAPINDO ini, yaitu : Pertama : Bantuan Kemanusiaan terhadap para korban. Kedua : Mengamankan Assets Infrastruktur yang sudah tertimpa rembesan lumpur maupun yang belum, termasuk menghitung kerugian, dan Ketiga : Menetapkan Solusi Terhadap Infrastruktur (FASTEL).

Pertama : Sebagai perusahaan yang turut bertanggung jawab terhadap lingkungannya, maka TELKOM Sidoarjo telah melakukan upaya nyata, yaitu : Bantuan evakuasi selama 4 hari di Desa Jati Retno dengan mengerahkan Ranger dan bantuan transportasi 15 truk. Bantuan berupa uang masing-masing Rp. 2 juta untuk keluarga 8 orang yang meninggal dunia akibat ledakan gas pipa PERTAMINA. Bantuan ke TKM dan Mitra Telkom yang rumahnya terkena musibah Lumpur sebesar masing-masing Rp. 1 juta. Bantuan uang bagi korban luka untuk 11 orang sebesar masing-masing Rp. 500 ribu serta berupa bingkisan dan makanan.

Kedua : Melakukan evakuasi infrastruktur untuk lokasi yang telah ditinggalkan Penghuninya di PERUM TAS. Ketiga : Solusi, yaitu dengan cara menawarkan kepada warga PERUM TAS untuk mengganti Wireline menjadi Flexi Home di tempat pengungsian sementara. Assets yang diselamatkan : Tiang telepon 25 batang, KU 100” = 45 meter, KU 80” = 30 meter, KU 60” = 70 meter, KU 40” = 80 meter, KU 20” = 580 meter dan KU 10” = 835 meter.

Rekapitulasi Kerugian : Grand Total kerugian adalah sebesar Rp. 2,385,401,317 dengan rincian sebagai berikut :

LOKASI CAB FRAD : KABEL METAL = 410,985,122.00. DLC & FO = 54,750,000. LOSS PULSA = 62,817,981. TOTAL = 528,553,103.
LOKASI CAB FRAC : KABEL METAL = 544,557,719.00. DLC & FO = 48,750,000. LOSS PULSA = 68,508,429. TOTAL = 661,816,148.
LOKASI CAB RBS : KABEL METAL = 709,923,264.00. DLC & FO = 108,500,000. LOSS PULSA = 35,058,608. TOTAL = 853,481,872.
LOKASI CAB FRBJ (PPLT) : KABEL METAL = 268,500,194.00. DLC & FO = 53,250,000. LOSS PULSA = 19,800,00. TOTAL = 341,550,194.

Dalam musibah ini, maka peran TCDC (Telkom Community Development Center) sangat dibutuhkan secara riil. Sebagaimana perusahaan besar di seluruh dunia lainnya yang selalu ikut bertanggung jawab terhadap lingkungannya sesuai Program CSR (Corporate Social Responsibility), maka PT. TELKOM dalam kasus Luapan Lumpur Panas Lapindo ini juga demikian sangat menaruh perhatian yang cukup besar. Rasa simpati dan empati terhadap korban berdatangan dari beberapa perusahaan tak terkecuali PT. Telekomunikasi Indonesia pada umumnya dan TELKOM SBT pada khususnya. Program CSR, merupakan Trend perusahaan besar modern dan perusahaan terkemuka, maju di seluruh dunia. CSR adalah sebuah program sosial, jadi trend sekarang bahwa perusahaan tak hanya mencari keuntungan semata, tetapi ternyata ikut memiliki tanggung jawab yang besar terhadap lingkungannya.*NURSIDIK*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar