Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Minggu, 29 Agustus 2010

SBT Lakukan IHT Validasi Data Di JCC, STO Manyar


TAHUN 2006

SBT Lakukan IHT Validasi Data Di JCC, STO Manyar

Validasi data, akurasi data, ontrack data, kehilangan data, entry data, retrieving data, recovery data sering membikin kepala pusing tujuh keliling. Apalagi menyangkut data jaringan akses beserta parameternya yang jumlahnya jutaan. Sehubungan dengan hal data mendata dan bagaimana me maintain-nya, maka jajaran JAWARA TELKOM SBT bekerjasama dengan TCC Surabaya telah melakukan In House Training (IHT) di Jawara Competence Center (JCC) STO Manyar, yang diikuti sekitar 20 orang, Jum’at (24/3).

IHT yang dibuka secara resmi oleh Manager Ophar Akses Network, Tri Agus Djoko Kuncoro ini menyajikan beberapa topic bahasan, yaitu : Bispro data, Labelisasi asset, Demo pengenalan GPS (Global Positioning System), dan Military Standards 105-D Sebagai Standard Pengukuran Akurasi Data.

Tri Agus dalam sambutan pembukaannya, antara lain mengatakan, bahwa untuk mendukung layanan Telkom, maka akurasi data ini sangat penting. Bukankah kita telah bertekad melayani pelanggan dengan cinta, jadi salah satu parameter yang harus tetap dijaga ialah kevalidan data, sehingga pelanggan merasa aman dan puas.

Baik makro maupun mikro proses harus kita manajemeni dengan baik, lanjut Tri. Dari Makro Proses sebagian besar aktifitas harian (Day To Day) melibatkan SISKA dalam prosesnya. Kegiatan DTD seperti pada Sub Makro Proses Ophar Access Network meliputi : Proses.(Permintaan PSB, Gangguan, Mutasi POTS/Speedy. Pemetaan proses dalam lingkup yang lebih kecil atau Mikro Proses yang berkaitan dengan Akurasi Data telah distandarisasi pada dokumen TQMS. Sedangkan khusus untuk SISKA yang dikelola oleh Doman spesifik pada Data Teknikal saja.

Dalam setiap proses (Makro/SubMakro) selalu ada Data Teknik. untuk pengendalian proses berdasarkan selesainya order (operasi/pemeliharaan) punya impact pada Data Teknik (termasuk gambar jaringan, data SISKA). Pengendalian Kuratif dengan cara : penuntasan anomali, penggantian label hilang dsb. Pengendalian Preventif : sampling Akurasi Data berkala, kerjasama unit terkait secara kesinambungan (mengalir dalam proses harian).

Setiap lini dalam Proses wajib menyadari pentingnya Data yang Akurat, akan berperan aktif dalam pengendalian data secara langsung atau tidak langsung untuk itu diperlukan Kerjasama setiap lini (Pran, Ophar, Mitra OS). Setiap ada perubahan/ penambahan/ pengurangan data diinfokan ke petugas Bisa dibayangkan berapa banyak data yang menjadi sampah bila data tsb tidak akurat. Cara Kuratif memerlukan effort yang dan biaya cukup tinggi (untuk menurunkan anomali dari 4.856 menjadi 1.083 di Metro memerlukan waktu 11 bulan).

• NURSIDIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar