TAHUN 2006
DIRUT TELKOM BUKA SECARA RESMI RAKERNAS-II/2006 SEKAR TELKOM DI SURABAYA
Pembukaan RAKERNAS-II SEKAR TELKOM yang dihadiri oleh BOD, BOC, Para Senior Leaders DIVRE-V, Serikat Pekerja BUMN, dan seluruh Pengurus SEKAR se Indonesia, telah dibuka secara resmi oleh DIRUT TELKOM, Arwin Rasyid (AR) di Kantor Divre-V Ruang LEBAH BIRU Jln. Ketintang 156, Surabaya, Rabu (15/3).
Sebenarnya dalam suasana penuh akrab dan penuh semangat seperti ini, saya bicara improvisasi saja, sebab semula direncanakan pakai 25 slide, kata AR mengawali sambutannya yang disambut applause oleh hadirin. Ijinkanlah saya untuk tidak memberikan sambutan panjang ini, tiba-tiba AR meneriakkan Yel SEKAAARR ...!!! TELKOOMMM.....!!!, jawab hadirin semangat.
MENJADIKAN SEKAR SEBAGAI ”PARTNER IN CHANGE” TELKOM DALAM MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS TELEKOMUNIKASI adalah judul slide yang dideliver AR hanya dalam waktu singkat 20 menit saja, yang sebenarnya menurut AR masih cukup panjang. Dengan style yang tak terikat, maka AR tak mau berdiri di podium, tetepi berdiri ditengah agar lebih komunikatif, katanya.
Saya bersyukur dapat hadir di Rakernas ini dengan tema : ”Membangun Kembali Soliditas dan solidaritas Sekar Telkom Sebagai Benteng Perusahaan”. Suka nggak suka, kita sudah masuk pada era persaingan. Kalau kita lihat dunia seluler saja yang terbesar Telkomsel (anak perusahaan), Alhamdulillah. Kemudian kedua adalah Indosat (sudah asing), nomor tiga adalah Exelcomindo (sudah asing), nomor 4 dan 5 juga asing. Artinya 5 pemain seluler di Indonesia ini adalah mayoritas asing, ini bukan hal yang aneh, sebab gejala ini sudah terjadi di industri sebelumnya, seperti di perbankan, dsb.
Kita tidak bisa bendung arus globalisasi, satu-satunya yang harus kita lakukan adalah bagaimana menghadapi globalisasinya, dan bagaimana SEKAR bisa jadi mitra manajemen dalam membuat TELKOM ini semakin jaya. Berkat kerjasama manajemen sebelumnya dengan SEKAR selama ini, TELKOM sudah bisa memiliki kapitalisasi pasar nomor 2 di Asia Tenggara, applause menggema lagi.
Pada Januari 2006 total kapitalisasi pasar Telkom adalah 11, 7 milyard dollar (kita lebih tinggi dari Telkom Malaysia) dan Philipina, kita hanya kalah dengan Singtel. Kitapun sama dengan Korea Telcom, jadi sebenarnya potensi Telkom Group ini luar biasa besarnya. Pertanyaanya ialah, bisa nggak Telkom ini menjadi terbesar di Asia Tenggara ? Bisaaa....!!! teriak audience.
Tentu bisalah, apalagi kita memiliki Telkom Goal 3010. kalau kita sudah mencapai 3010, maka kita sudah berada diatas yang nomor satu ini (Singtel). Hal tersebut tergantung dari kita semua disini, bukan dari manajemen, tapi dari kita semuanya. Telkom Group mempunyai kekuatan bisnis yang besar dengan visi menjadi Infocom Leading Player in the Region. Kalau kita melihat net income Telkom secara keseluruhan 2001 adalah 41 trilyun dan masih menunggu tutup buku pada tahun 2005 akan mencapai dobel yaitu 8 trilyun. Pertumbuhan Telkomsel lebih besar, sedangkan Telkom sendiri tetap. Kontribusi anak perusahaan lebih besar dari pada Telkom. Oleh karena itu kita harus melihat diri kita sebagai Telkom Group.
AR melanjutkan, apa yang disampaikan Ketum SEKAR betul sekali, bahwa kita masuk era kompetisi, kita juga menghadapi masalah deregulasi, perkembangan teknologi yang begitu cepat, tuntutan konsumen yang semakin tinggi. Sekarang kita tidak cukup mengandalkan produksi, tapi harus kita pikirkan bagaimana merebut hati pelanggan, sebab pelanggan punya pilihan. Artinya, bahwa battle ground kita, survival kita kedepan sangat tergantung merebut hati pelanggan melalui merebut hati karyawan. Raja adalah pelanggan, jangan sekali-kali raja adalah atasan. Kemudian AR mengupas tuntas tentang masalah 4 Strategic Initiatives, Capex, Revenue, Good Cost, serta Bad Cost.
Tegakkan kualitas, jangan birokrasi, dan junjung nilai-nilai perusahaan. Birokrasi adalah musuh kita nomor satu di Telkom ini, lawanlah ! Birokrasi dalam kebijakan, dalam melayani pelanggan. Kikis habis birokrasi ini, setuju nggak..? setujuuuu.....! jawab audience lagi.
Manajemen berusaha terus untuk memperbaiki KD-KD kita, wong yang membuat kita sendiri kok, kenapa harus membelenggu kita. Saya lihat KD kita ini kayak PP lho (Peraturan Pemerintah), UU, repot sekali rasanya ! Betuul....teriak audience ! Kemudian AR menyinggung soal apa yang terjadi di Bandung yang dikatakan, bahwa ini bukan masalah eksklusif di Telkom saja lho, ini terjadi di BUMN lainnya juga ...yaitu BNI, MANDIRI, PLN, JAMSOSTEK, dan ada dimana-mana itu. Kita masuk dalam era menegakkan hukum, oleh karena itu THE SHOW MUST GO ON ! Tingkatkan semangat kita sebagaimana hari ini, tingkatkan kinerja kita, tapi kita bantu rekan-rekan kita dengan THE BEST LAWYER , THE BEST EFFORTS, bagaimanapun juga mereka tetap keluarga Telkom.
Sementara itu Deputy KADIVRE-V, Husni Thamrin dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan sebagai Tuan Rumah RAKERNAS-II SEKAR TELKOM 2006, dengan harapan semoga hasil-hasilnya dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dan pegawainya, khususnya dalam menghadapi era kompetisi yang semakin berat. Atas nama manajemen DIVRE-V kami mohon maaf, bila ada hal yang kurang berkenan dalam penyelenggaraan ini selamat menjalankan RAKERNAS, SEMOGA SUKSES, ucapnya mengakhiri.
KETUM SEKAR TELKOM Syinar Budhi Artha dalam sambutannya mengatakan, bahwa Rakernas adalah forum yang sangat strategis dalam mendorong kiprah nyata organisasi. Saya sangat berharap, Rekernas II Surabaya akan memberikan hasil yang bermakna bagi kemajuan organisasi, baik di saat ini maupun di masa yang akan datang. Untuk itu, saya berpesan, manfaatkanlah kesempatan ini sebaik-baiknya. Ikutilah dengan seksama dan serius tahap demi tahap proses Rakernas II dengan penuh tanggung jawab. Namun, sebelum itu, tanamkanlah semangat kebersamaan dan saling pengertian yang tinggi, sebab tanpa itu sulit kita berharap akan muncul hasil yang optimal.
Dalam waktu dekat kita akan kembali menghadapi tugas-tugas penyusunan Perjanjian Kerja Bersama, yaitu PKB III. Pengalaman menyusun PKB I dan PKB II sebaiknya kita jadikan pelajaran berharga untuk memperjuangkan kehadiran PKB III yang lebih berkualitas, yang mampu menemukan titik keseimbangan antara meningkatkan kesejahteraan karyawan di satu sisi, serta memajukan perusahaan di sisi lain.
Kita patut bersyukur, PKB I dan PKB II telah memberikan landasan yang sangat baik bagi upaya untuk lebih menyejahterakan karyawan serta pensiunan. Dalam PKB III saya berharap ada pergeseran paradigma ke arah pemikiran upaya menyelamatkan perusahaan agar mampu menjamin kelangsungan kesejahteraan karyawan dalam jangka panjang. Saya ingin menekankan: kita hendaknya tidak terlena hanya memikirkan kesejahteraan satu generasi tanpa memperhitungkan dampaknya bagi kesejahteraan generasi yang lain. Upaya kita untuk membuat para senior Telkom yang sudah tidak aktif atau menjelang pensiun menjadi lebih sejahtera cukup menggembirakan hasilnya.
Perahu Telkom sekarang ini harus berlayar di tengah badai kompetisi yang dahsyat, dalam terpaan angin regulasi yang kencang, dan di bawah tekanan ulah kolaborasi kapitalis asing-domestik yang dalam prakteknya hanya mengenal tiga hal : untung, untung, dan untung.
Menghadapi tantangan yang sangat berat, tidak selayaknya kita lalu menghindar. Kita perlu bangkitkan kembali jiwa korsa Telkom serta meningkatkan kualitas profesionalisme sebagai karyawan. Tiada kesuksesan tanpa kebersamaan. Tiada kebersamaan tanpa adanya rasa soliditas dan solidaritas. Dan tiada soliditas dan solidaritas tanpa adanya kemauan untuk berbagi, peduli dan saling mengerti. Namun yang tak kalah pentingnya adalah sebagai manusia yang tak luput dari kelemahan, kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT agar apa yang terbersit dalam hati kita, pikiran kita dan apa yang kita ucapkan dan kita lakukan, selalu mendapat bimbingan dari-Nya.
Kondisi pasang-surut mewarnai perjalanan panjang kemitraan konstruktif antara Sekar dengan Manajemen Telkom. Perbedaan posisi Sekar dan Manajemen tak jarang melahirkan perbedaan cara pandang terhadap suatu masalah. Namun perbedaan tersebut akan saling melengkapi bila masing-masing menjunjung semangat kemitraan yang konstruktif. Manajemen diharapkan mendukung tekad Sekar untuk menjadi benteng perusahaan dan secara nasional mendorong Telkom agar menjadi National Flag Carrier yang kokoh di bidang telekomunikasi.
Gaya egaliter yang sering menjadi ciri khas Sekar mungkin sering dipandang tidak pas bila dilihat dengan gaya formal-hirarkis yang mungkin menjadi tuntutan di lingkungan Manajemen. Namun menurut kami, substansi lebih penting ketimbang gaya, tinggal bagaimana mengarahkan agar gaya-gaya tersebut menghasilkan resultante positif bagi kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawan dalam jangka panjang. Dalam kesempatan ini, selaku Ketua Umum Sekar Telkom mengajak seluruh jajaran pengurus, anggota sekaligus karyawan, serta para jajaran Manajemen Telkom untuk menyalakan kembali semangat kemitraan yang konstruktif di lingkungan kita sesuai tema Rakernas II yakni : ”Membangun kembali soliditas dan solidaritas Sekar Telkom sebagai benteng perusahaan”.
Saat ini Telkom telah memulai upaya transformasi organisasi sebagai bagian dari strateginya memenangkan persaingan dan mencapai target 3010. Dalam masalah transformasi ini Sekar sebagaimana telah disampaikan kepada Manajemen beberapa waktu yang lalu, hanya ingin memastikan bahwa seluruh jajaran Manajemen Telkom mempunyai keyakinan yang sama dan visi serta misi yang jelas terhadap arah transformasi. Dalam hal implementasinya, Sekar memastikan bahwa dalam proses transformasi tidak ada karyawan yang dirugikan. Ini sudah menjadi kesepakatan Manajemen Telkom dan Sekar, sehingga manajemen harus mampu melakukan langkah antisipatif dan bila ternyata masih ada karyawan yang dirugikan agar Manajemen segera mengambil langkah koreksi yang secepatnya.
Ketua Panitia Nasional RAKERNAS-II SEKAR TELKOM, Januar Setyo Widodo melaporkan, bahwa Rakernas ini sesuai dengan AD/ART SEKAR TELKOM yang merupakan event Nasional berkala dari DPP yang dilaksanakan diantara dua MUNAS. Di forum Rakernas inilah, organisasi melaksanakan fungsi eveluasi, konsultasi dan komunikasi terhadap program kerja yang telah diamanahkan MUNAS sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut AR menerima cendera mata dari KETUM DPP SEKAR TELKOM dan dilanjutkan oleh Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis Pataka dari KETUM SEKAR TELKOM.
• NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar