Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Minggu, 29 Agustus 2010

Profil GM Datel SBT, Badriyanto


TAHUN 2006

Profil GM Datel SBT, Badriyanto
Sejuta Sales untuk Telkom Goal

Proaktif, itulah salah satu perwujudan paradigm shift yang harus dilakukan Telkom di era kompetisi seperti sekarang ini. Perusahaan kita tercinta ini tidak lagi berada dalam naungan monopoli, maka pasar haruslah didekati secara proaktif agar dapat bertahan dan tetap menjadi pemimpin di industri yang kita jalani. Sikap proaktif itu pula yang coba dibangun oleh Kandatel Surabaya Timur (SBT).
“Sejak Januari 2006 lalu, kami telah mencanangkan program Sejuta Pelanggan untuk mengejar target revenue di SBT. Program ini tentu saja juga dalam rangka menyukseskan RKAP 2006 dan target Telkom Goal 135-3010 yang dicanangkan perusahaan. Ini adalah bukti kecintaan kami kepada perusahaan dan juga kepada perusahaan,” ujar GM Datel SBT, Badriyanto.
Pria kelahiran Tulungagung, 30 Januari 1959 ini memaparkan, Sejuta Sales itu berasal dari 900K Wireless (Flexi), 65K Wireline (POTS), dan 35K Speedy. Untuk mencapai target tersebut, Badriyanto tidak mau hanya memfokuskan pekerjaan kepada bagian pemasaran saja. Seluruh karyawan Datel SBT yang berjumlah 427 orang itu dilibatkan, termasuk para manajer bahkan DGM dan GM sendiri.
Itu sebabnya, ia pun merancang program pemasaran pada hari libur sebagai ajang pemasaran secara door to door di lingkungan kerjanya. Maka, tidak perlu aneh jika kita bisa menemui Badriyanto dan jajarannya bekerja menjajakan produk Telkom secara langsung kepada calon pelanggan pada hari Sabtu. Padahal biasanya Sabtu adalah hari libur. Menurut Badriyanto, karyawan SBT melakukan door to door pada hari Sabtu sebanyak dua kali dalam sebulan. Sementara mereka yang bekerja di bagian pemasaran tidak hanya dua kali dalam sebulan, tetapi rutin setiap Sabtu.
“Mengapa kita harus melakukan pemasaran pada hari libur? Karena berdasarkan pengamatan kami, pada hari libur itulah para decision maker biasanya ada di rumah. Jadi hasilnya akan lebih optimal daripada kita door to door pada hari kerja, dimana yang kita temui di rumah biasanya bukan para decision maker. Insya Allah, ini akan terus kita laksanakan sepanjang tahun 2006 ini,” jelas Badriyanto.
Ayah dari tiga anak hasil pernikahannya dengan Rina Karnasih ini menegaskan, tidak ada karyawannya yang mengeluh karena program ini. Badriyanto yakin, seluruh karyawannya menyadari arti penting sikap proaktif ini bagi perusahaan, dan pada akhirnya bagi diri mereka sendiri sebagai karyawan. “Jika bukan kita sendiri yang mencintai perusahaan ini, lalu siapa lagi?” tegasnya.
Berdasarkan kontrak manajemen, SBT ditargetkan mencapai Rp 1,305 T pada 2006 ini. Tantangan itu diterima oleh Datel SBT, bahkan mereka sepakat untuk merubah angka itu menjadi lebih tinggi, yaitu Rp 1,350 T. Melalui Sejuta Sales tadi, Badriyanto berharap target itu dapat tercapai. Menurut catatannya, revenue SBT pada Januari dan Februari ini mengalami growth revenue sebesar 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Artinya, satu lagi implementasi inisiatif strategi sebagaimana diamanatkan Telkom Summit 2005 dilaksanakan oleh SBT.
Empat inisiatif strategi yang diamanatkan Telkom Summit 2005 terdiri dari revenue growth enhancement, technology & capex management, value creation through sinergy, alliance, & partnership, serta paradigm shift. Keempat inisiatif strategi ini harus dijalankan dalam rangka pencapaian Telkom Goal 135-3010, yaitu satu tekad meningkatkan kapitalisasi pasar sebanyak tiga kali lipat dalam lima tahun. Kapitalisasi pasar itu harus mencapai US$ 30 miliar pada tahun 2010 nanti.
SBT juga telah melancarkan semangat customer centric. Selain menegaskan pihaknya telah mengeluarkan pernyataan “Layanan Tanpa Tolak”, Badriyanto juga menjelaskan, pihaknya berusaha memenuhi setiap keinginan yang dibutuhkan para calon pelanggan. Saat ini, perubahan trendnya adalah telekomunikasi dari common ke individual, dari fixed ke mobile, dan dari voice ke data. Telkom harus bisa memenuhi kebutuhan pelanggan semacam itu dengan baik.
Perubahan, bagi Badriyanto dan jajarannya di SBT, sama sekali bukan kendala. Restrukturisasi organisasi pun disambut antusias oleh mereka. Padahal, 90% karyawan di SBT tergolong senior alias berusia di atas 40 tahun. Jadi, siapa bilang hanya kaum muda saja yang dapat menerima perubahan dengan baik?
“Di sini, hampir seluruh karyawannya, kurang lebih 90% berusia di atas 40 tahun. Tapi tua itu bukan hambatan. Working spirit kami masih bagus. Kami juga tidak takut pada perubahan, karena bagi kami justru di dalam perubahan itu ada tantangan. Jadi tidak ada keluhan dengan perubahan, bahkan kami tertantang untuk mencari peluang menaklukannya,” jelas Badriyanto membanggakan pasukannya di SBT.
Sukses untuk Sejuta Sales di SBT! (BP-135)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar