Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Senin, 16 Agustus 2010

Assessor Malcolm Wawancarai Pimpinan City Bank Surabaya

TAHUN 2005

Assessor Malcolm Wawancarai Pimpinan City Bank Surabaya

TIGA PELANGGAN.
Untuk membuktikan paparan Senior Leader DIVRE-V tentang bagaimana TELKOM mentreatment pelanggan, maka pada hari Rabu (16/2), Mr. Rajiv Jayaraman selaku Lead Assessor meminta manajemen untuk menghadirkan 3 orang pelanggan sebagai sampling, yang diminta adalah 1 orang dari Corporate Customer, 1 orang dari Personal Line atau Residential, sedangkan 1 orang lagi dari Pengusaha Wartel.

Lalu diundanglah Pak Wibowo selaku Pimpinan Cabang City Bank Surabaya, Pak Wijaya dari pelanggan residential, dan Pak Soeparno mewakili Pengusaha Wartel Surabaya. Diantara ketiga pelanggan tersebut, maka Pak Wibowolah yang paling lancar berbahasa Inggris, sebab setiap pertanyaan dari Mr. Rajiv yang berbahasa Inggris, selalu dijawab lancar dalam bahasa Inggris pula oleh Sang Bos City Bank Surabaya yang bermata sipit ini.

DIPANDU SENIOR LEADER.
Sesi wawancara dengan pelanggan face to face ini dipandu oleh dua orang Senior Leader, yaitu Pak Ketut Budi Utama Ka. UCC UCC dan Pak Sahardi SM UPIM. Sedangkan dari Assessor sendiri terdiri dari Mr. Rajiv dan Ibu Ani. Wawancara ini digelar di ruang FGD (Forum Group Discussion) lantai-I Gedung DIVRE-V, Jln. Ketintang 156, Surabaya.

KOMPETITOR.
Ketika Pihak City Bank ditanya soal produk kompetitor, maka dijawabnya, bahwa sedikit sekali pihaknya menggunakan produk kompetitor, yang paling banyak adalah produk Telkom, billing untuk Telkom saja rata-rata 5 billion per bulan, sedangkan untuk kompetitor sedikit, hampir tak ada artinya.

Kenapa Anda lebih suka menggunakan produk Telkom ? Maka dijawab, bahwa produk Telkom lebih murah, kualitas lebih bagus dan yang penting pelayanannya luar biasa belum ada tandingannya. Relationship kami dengan Telkom telah terbina sangat baik, tinggal call saja, AM langsung datang, bahkan tanpa call mereka datang silaturahmi dengan kami dan selalu membantu kami, solve the problem, dan selalu ada solusi terbaik.

Pokoknya Telkom kami anggap friend, bahkan seperti keluarga sendiri. Maaf saya ini tidak bohong, tidak berpura-pura dan tidak ada KKN, yang saya katakan ini adalah kisah nyata. Pernakah kompetitor datang ke kantor Anda ?, tanya Assessor, yang dijawab :” Mereka sih selalu ingin ketemu saya di kantor dan selalu saya jawab tak ada waktu. Bahkan mereka selalu sebut nama saya via telepon yang saya jawab dari mana Anda tau nama saya, dsb......”

Pak Wibowo melanjutkan, bahwa TELKOM is like our friend, lebih dari sekedar partnership, no way bagi kompetitor !, tegasnya. Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Bu Ani ke pelanggan Wartel, Pak Parno. Jawabannya walau kalimatnya berbeda tetapi senada seperti apa yang telah dijawab oleh City Bank, yaitu soal hubungan yang relationship/partnership. Soal produk kompetitor memang ada, tapi 007 lebih murah, kualitas bagus ketimbang 001 dan 008. Sebagai pebisnis yang pingin cari keuntungan, saya tentu memilih Telkom, selain murah, kualitas bagus, hubungan kami sudah terjalin bagus pula. Awal melakukan‘deal’ dengan TELKOM saat mendirikan Wartel juga lancar, sangat lancar. Kalau ada gangguan, petugas langsung datang, langsung baik normal kembali.

KENALNYA HANYA TELKOM.
Pelanggan residential ditanya oleh Bu. Ani, kenapa memakai Telkom, tidak Indosat ? Jawaban polos sedikit tersendat meluncur dari bibir Pak Widjaja, bahwa kami tahunya atau kenalnya hanya Telkom dan Telkomsel saja. Selain itu diantara perusahaan publik (perusahaan jasa pelayanan) yang terbaik di Indonesia saat ini menurut saya adalah Telkom saja, belum ada yang menandingi, tambahnya. Gangguan jarang terjadi, kalau ada, cepat pula ditangani. Demikian sekilas wawancara Team Assessor Malcolm yang hasilnya sungguh diluar dugaan, yang bisa dipakai sebagai testimonial, ruarr...biasa !

• NURSIDIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar