
TAHUN 2005
Anak Tak Mampu Berburu “Scholarships” Telkom SBT
PEDULI.
Siapa lagi yang mau peduli terhadap anak yang tidak mampu namun berprestasi di sekolahnya kalau bukan BUMN seperti PT. TELKOM ? Tidak mampu bayar sekolah karena orangtuanya tak punya apa-apa yang memang bagian dari jumlah dibawah garis kemiskinan. Ada yang anaknya tukang becak, tukang cukur, tukang bakso, Satpam, petugas cleaning service, bahkan anak yatim piatu.
GM TELKOM SBT, Bagyo Nugroho didampingi Manager Support dan Manager Marketing mengatakan saat penyerahan scholarships (beasiswa) kepada sejumlah pelajar SD, SLTP dan SMU, Selasa (15/3) di Gedumg OPMC SBT, bahwa perusahaan memang corncern terhadap masalah sosial sesuai dengan program GCC,-Good Corporate Citizenship. GCC ini merupakan program yang khusus ditujukan kepada masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Kegiatan sosial adalah program “target market”nya.
PRESTASI.
Para pelajar tak mampu ini ternyata terus memacu prestasinya agar perburuan scholarships dari Telkom SBT tak hilang, sebab SBT dapat membatalkan permohonan bea siswa bila terdapat nilai drop. Kalau breprestasi para donaturpun (infaq pegawai) akan senang, sebab memang mereka ini memang harapan Bangsa. Para donatur ikhlas tak ada keterikatan apapun, yang penting mereka rajin belajar dan ilmunya bermanfaat. Bukankah pembinaan dan pemberdayaan SDM Indonesia harapan Bangsa adalah tanggung jawab bagi mereka yang hidup berkecukupan disisi lain garis kemiskinan tak dipungkiri lagi cukup tinggi jumlahnya. Inilah sasaran scholarship !
Kebanggaan manajemen bertambah ketika ada salah seorang yang berhasil meraih gelar sarjana jebolan ITS Surabaya, bahkan kini ia berbalik menjadi donatur. Bagyo mengatakan lagi dengan berharap, bahwa walau beasiswa yang diterima kecil, namun semoga bisa menjadikan enerji yang besar. Yang penting giat belajar, berdo’a, Insya Allah akan selalu berprestasi. Telkom akan terus berkesinambungan menyalurkan beasiswanya sesuai dengan kemampuan.
NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar