
TAHUN 2006
Musibah Terlama Di Dunia, Lumpur Panas LAPINDO
Mungkin inilah merupakan musibah terlama di dunia dan bahkan sampai sekarang belum berhenti, sudah 7 (tujuh) bulan. Tak dapat diprediksi kapan Luapan Lumpur Panas LAPINDO Porong ini akan berakhir, sehingga masyarakat sudah dapat bernafas lega kembali dan berangsur memulai hidup normal.
Penderitaan rakyat sekitar, terganggunya lalu-lintas jalan raya, sangat berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian selama hampir kurang lebih 7 bulan. Belum lagi sarana telekomunikasi milik PT. TELKOM yang terganggu, bahkan terjadi “churn” yang diakibatkan oleh musibah ini.
Meski TELKOM mengalami kerugian cukup significant, namun tetap saja masih mau peduli, mau mengulurkan tangannya memberikan bantuan kepada para warga korban musibah mengenaskan tersebut. Uluran tangan TELKOM tersebut tak hanya sekali, sudah sudah kesekian kalinya. Kini giliran Pihak TELKOM yang ikut memikirkan karyawannya termasuk para pensiunannya yang rumahnya terkena musibah berkepanjangan itu.
Berdasarkan SK DIR SDM Nomor KR.16/PS680/SDM-20/2006 tanggal 10 Nopember 2006 tentang Bantuan Bagi Karyawan dan Pensiunan yang menjadi Korban Bencana Lumpur Panas PT LAPINDO Brantas di Sidoarjo, TELKOM akan memberikan bantuan untuk membantu meringankan beban karyawan dan pensiunan yang terkena musibah.
Bantuan dimaksud telah diserahkan oleh EGM DIVRE-V JATIM, Nanang Ismail Kosim (NIK) di Ruang Rapat KANCATEL Sidoarjo. NIK mengatakan, bahwa bantuan ini selaras dengan program GCC (Good Corporate Citizenship), yaitu Program Peduli Lingkungan. Mulai lingkungan terkecil, yaitu para pegawai sendiri dan para mantan pegawai, semua dibantu oleh perusahaan. Bahkan lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu masyarakat, sudah mendapat bantuan terlebih dahulu berupa SEMBAKO.
Semoga Bapak dan Ibu tabah menghadapi musibah ini, semoga hal ini merupakan cobaan belaka dan semoga pula ada hikmahnya, kata NIK. Memang dengan telah terjadinya semburan lumpur panas di lokasi Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya sejak tanggal 29 Mei 2006 telah mengakibatkan kerusakan rumah beserta harta benda milik pegawai dan mantan pegawai TELKOM yang berada di lokasi tersebut. Sekali lagi semoga semua ini ada hikmahnya bagi kita semua, kuncinya mengakhiri. **NURSIDIK**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar