TAHUN 2006
TELKOM SBT & UPLATDA Lakukan IHT Manajemen “NAPN”
L25/2, atau NAPN (Nomor Aktif Pulsa Nol) atau Telepon Tidur harus dibangunkan, bukan dimatikan. Nah, memanajemeni NAPN ini rupanya memang perlu, agar Revenue Telkom tidak berkurang (Lost Revenue). Maka, pada hari Rabu (22/2) TELKOM SBT bekerjasama dengan UPLATDA Surabaya mengadakan IHT-In House Training di JCC (Jawara Competence Center) STO Manyar kepada pegawai yang unit kerjanya terkait masalah ini.
Manager Support, Suroso mewakili manajemen yang didampingi Instruktur Sajan Trisno dari Uplatda, dalam sambutannya antara lain mengatakan, bahwa jangan sampai jerih payah dan kerja keras orang Marketing yang menjual produk kita dalam jumlah yang besar, kemudian dalam beberapa bulan kedepan sudah dilakukan cabutan. Usahakan agar kerja keras para Marketer ini memberikan hasil guna dan manfaat bagi perusahaan dan bagi kita.
IHT yang diikuti oleh 24 orang peserta dari SBT Metro ini, menurut Suroso merupakan Angkatan pertama, sedangkan Angkatan kedua, ketiga dan keempat akan dilaksanakan di seluruh KANCATEL, yaitu tanggal 23/2 di Catel Sidoarjo (Angkatan-II), di Catel Mojokerto pada tanggal 27/2 (Angkatan-III) dan terakhir pada tanggal 28/2 di Catel Jombang (Angkatan-IV).
Marilah telepon tidur ini kita manajemeni atau kelola sedemikian rupa, dengan sebaik-baiknya, agar jangan sampai mereka itu lari ke competitor. Perkecil potensi kerugian yang bakal terjadi, jangan dicabut begitu saja, bagunkan telepon tidur itu dengan strategi yang jitu. Simak materi yang akan disampaikan oleh Instruktur dari UPLATDA, maupun dari rekan-rekan TELKOM SBT, yaitu dari Marketing dan dari Performansi, pinta Suroso mengakhiri.
Seorang Instruktur dari Performansi, Heroe Soebijantoro sempat memberikan ilustrasi kepada para siswa tentang besar kerugian pendapatan (Lost Revenue) perusahaan. Dikatakan, bahwa dari lebih kurang 55.000 SST telepon tidur (NAPN) kalau dikalikan ARPU sebesar Rp. 125.000,-, maka setelah kita hitung, ternyata kita akan mengalami Lost sebesar lebih kurang Rp. 137 Milyard. Lost tersebut kalau kita depositokan pada Bank, maka dapat kita hitung berapa bunganya ? Sungguh,…Luar biasa !
Disisi lain instruktur Hartanto yang masih dari Unit Performansi membahas tentang Identifikasi Masalah, Action Plan dan Bisnis Proses. Hartanto juga mengilustrasikan, bahwa Lost 137 M itu hanya di SBT, belum ALL DATEL se JATIM, belum lagi OVERALL se Indonesia ?
• NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar