TAHUN 2006
Organisasi Berubah, DOC Kembali Kepangkuan TELKOM SBT
Cikal bakal DOC (Delivery Order Controlling) adalah COC (Customer Operation Center), mulanya memang ada di TELKOM SBT, lalu pada tahun 2002 ditarik pengelolaannya dibawah organisasi UPPR DIVRE-V, berhubung UPPR sudah bubar, maka sekarang dengan rencana transformasi organisasi 2006, dikembalikan lagi ke pangkuan TELKOM SBTdalam bentuk migrasi organisasi. Dengan adanya Back To SBT ini, maka pihak Customer Service SBT mulai pasang kuda-kuda menggelar rapat dengan pihak USI (SISFO), Logistik, “JAWARA” Ophar Akses Network, Kopegtel SBT dan Kopegtel Citra Bekisar di Gedung OPMC, Jln. Ketintang 156, Surabaya.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Manager CS TELKOM SBT, R. Gatot Indra ini mempersembahkan beberapa agenda, yakni : Test Dispatch Clearence Gangguan, Surveilance Control Execution (Aktivasi Buka Isoliran, PSB, Gangguan, Complain Handling), Pengawalan Laporan dan Evaluasi SLG. Pertemuan ini juga membahas tentang pengawakan, infrastruktur dan tools yang menyangkut Server dan LAN dari USI.
Awalnya, TELKOM Surabaya Timur dalam upaya memuaskan pelanggan telah melakukan inovasi, yaitu berupa solusi teknologi yang dikemas dalam optimalisasi teknologi komputer menjadi suatu mediator dalam menangani komplain pelanggan, sehingga para pelanggan mendapatkan kemudahan dalam menyampaikan maupun memonitor komplain mereka. Kemasan dalam bentuk Customer Operation Center (COC) yang merupakan hasil inovasi SISFO TELKOM Surabaya Timur ini ternyata cukup efektif bekerjanya.
Pelanggan tidak merasa dipingpong kesana kemari, karena cukup menghubungi 147 (Call Center) yang di back-up penuh oleh COC segala permasalahan sudah bisa terrecord dalam komputer dengan system on-line. Para tim di COC merupakan OPHARSUS semacam “kopassus’ atau “pasukan gerak cepat” atau semacam “unit reaksi cepat” yang siap memberikan solusi dengan cepat melalui koordinasi dengan unit-unit terkait yang memiliki keuntungan kompetitif. Jadi COC ini berfungsi koordinasi dan pengendalian antara lain dalam hal keterlambatan buka isolir, penyelesaian gangguan, pengekringan dan segala keluhan lainnya.
Atas kecanggihan fungsinya, maka waktu itu ada idea agar dikelolah oleh UPPR yang terkenal dengan Call Centernya, maka pada bulan Oktober 2002 resmi dibawah kendali UPPR. Karena ada “gonjang-ganjing” organisasi, maka kini harus kembali kepangkuan Ibunda yang melahirkan, yaitu TELKOM SBT.
• NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar