
Di penghujung bulan Maret 2005 ini (Triwulan-I) kinerja TELKOM SBT memiliki prestasi dan penetrasi yang luar biasa, dimana Revenue sangat baik sebesar 32 %, ini menyumbang kontribusi terbesar di JATIM, kata GM TELKOM SBT, Bagyo Nugroho. Bukan itu saja, sebab untuk Pemasaran juga tercatat terbaik. Untuk Flexi sendiri memberikan kontribusi sumbangan 42 % se Jawa Timur. Sebagai Datel yang membukukan angka Fantastic tesebut cukup pantas bila TELKOM SBT dijuluki STAR FROM THE EAST oleh KADIVRE-V, Arief Yahya (AY) saat sosialisasi visi dan misi pekan lalu. The Dreamer and Genuine Leaders comes from TELKOM SBT.
JUAL KEBERANIAN.
Salah satu kontribusi dominan adalah keberhasilan Pasukan Jawara STO Rungkut yang merajai pemasaran POTS bulan Maret 2005. Anda selaku “PENDEKAR” JAWARA STO Rungkut tentu merasakan kebahagiaan ini. Bisakah Anda sharing sedikit tentang kiat atas keberhasilan ini ?”, tanya Reporter Kepada Sihombing.
Saya hanya “menjual keberanian”, jawab Sihombing tegas dan memang layak sebagai Pemimpin Sejati (A Genuine Leader) yang pernah disinggung AY saat sosialiasi visi misi dan leadership. Lalu apalagi ? Saya juga berguru kepada “Sun Tzu” ! Marketing memang identik dengan perang. Keberhasilan strategi militer mengilhami konsep-konsep yang melahirkan suksesnya pemasaran. Karenanya, beberapa “Jurus“ Sun Tzu sangat relevan diterapkan dalam dunia pemasaran.
Selain itu, saya tidak memiliki kiat khusus, sekali lagi hanya “keberanian” saja, seperti saat saya di STO Waru-I dulu. Sebelum Anda bertanya lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan ‘keberanian’, baik saya jawab langsung saja. Anda kan masih ingat konsep bisnis yang sering kita dengar dengan sebutan risk taker ? Setiap peluang yang ada, sebelum dicaplok oleh kompetitor, maka dengan cepatnya kami sabet, apapun resikonya. Misi yang kami jalankan adalah rebut ‘market share’ !!!. Jangan beri peluang kepada kompetitor !!!. Kemudian konsep The Winner vs The Loser, yaitu :”The Winner sees an answer for every probems, but The Loser sees a problem in every answer”, ulasnya dengan logat Batak mengakhiri pembicaraan singkat.
KOTA UDANG.
Sedangkan dominan kontribusi peringkat ke-2 dalam merajai pasar Jatim adalah TELKOM “Kota Udang”, SIDOARJO. Di “Kota Udang” ini memang Telkom boleh menjanjikan sejuta harapan, sebab lokasi yang strategis sebagai penyanggah kota Surabaya Metropolis. Tak heran kalau “market share” yang harus diincar sebagai Battle Field adalah Sidoarjo.
GENCAR PEMASARANNYA.
Para Marketer TELKOM Sidoarjo ini selalu gencar melakukan pemasaran. Setelah melakukan evaluasi, maka pemasaran TW I telah dilakukan ke sebanyak 270 Desa dari 15 Kecamatan, semua dibidik dan ditembak, secara maraton dan terjadwal dilakukan Road Show tanpa satu desapun yang tertinggal. Semua telah tersapu habis sesuai komitmen “ALL DEMAND MUST BE SERVED“ dengan kinerja TW- I : a). Libas kompetitor, Bendung Kompetitor Budayakan Flexi Masuk Desa. B). Real Classy =1.121 ssf. C). Real Trendy = 4273 ssf. (khusus trendy dari hasil call Counter yang besar tidak termasuk counter retail).
NEXT STRATEGY.
Apa Strategi TW II : Strategi yang dilakukan tetap bedah pasar dan STP (Segmenting, Targetting dan Positioning), dengan thema “BURSA FLEXI MURAH“ di Pendopo Kabupaten Sidoarjo dan di Komplek Pertokoan Permata Sidoarjo pusat belanja kerajinan Tas dan Koper Tanggulangin.
Roadshow Fokus pada Geografis potensial : Gaet Kepala Dinas Pendidikan membidik para Guru SD/SMP/SMU dengan penetrasi : Guru SD = 375 Org X 125 Sekolah, SMP = 125 Org X 45 Sekolah dan, SMU = 95 Org X 15 Sekolah, total guru di Kabupaten Sidoarjo = 53.925 Org, dilingkungan guru SD telah dilakukan observasi secara sampling 75 %. NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar