TAHUN 2006
Pasca Transformasi, TELKOM SBT Lakukan Motivation Training
Transformasi memang perlu dan harus dilakukan oleh siapa saja, asal hasilnya akan lebih baik dari sebelumnya, tetapi kalau sebaliknya malah tidak lebih baik, maka ngapain harus dilakukan transformasi. Demikian juga yang terjadi di TELKOM SBT ada penurunan motivasi akibat ketidakpuasan terhadap hasil tranformasi. Penurunan motivasi inilah yang akan dibangun kembali oleh Manajemen SBT dengan melakukan Motivation Training pada hari Jum’at & Sabtu (19-20/5) di Songa, Probolinggo Jawa Timur.
Gap ketidakpuasan para karyawan SBT secara berangsur ditekan Manajemen dengan cara memberikan SK susulan Pasca Transformasi Organisasi. Ada 20 SK Promosi dan 28 SK Mutasi diserahkan langsung oleh GM TELKOM SBT, Badriyanto di Songa Motivation Training Center. Usai mendapat SK, maka mereka diberi latihan motivasi, ikuti team building, melakukan latihan alam berupa rafting, dan terakhir melakukan Spriritual Commitment.
Kalau tidak dilakukan ‘recovery’ melalui evaluasi transformasi organisasi, maka dapat dibayangkan kinerja jajaran SBT pencetak Revenue Rp. 1-T pertama yang notabene merupakan kontributor pendapatan terbesar se Jawa Timur akan semakin drop, mereka akan ”Under Performance”. Ketidakpuasan karyawan SBT adalah fakta berdasar data-data yang obyektif, siapapun tak dapat memungkiri. Kini SK pemulihan diserahkan, dan secara pelahan para karyawan mulai bangkit lagi melalui motivation training ini.
Obsesi impian (imagine) menyelesaikan target-target tahun 2006 ini menjadi terbangkitkan kembali dan memang dibagun lagi oleh manajemen, muncul semangat baru, muncul sinar kehidupan lebih terang, muncul optimisme baru. Manajemen berjanji akan terus melakukan evaluasi organisasi, dan janji manajemen ini selalu dipegang teguh oleh karyawan, sebab janji adalah hutang. Kalau karyawan mampu meraih target, maka manajemen harus mampu memenuhi keinginan karyawan secara wajar. Ini adalah fairplay !
Dalam motivation training ini, maka diharapkan para peserta yang terdiri dari manajemen dan karyawan mampu mendapatkan semangat baru menjadi tim yang solid bukan tim yang SULIT. Pikiran akan lebih jernih terbuka, cahaya baru dan pemikiran baru akan tercipta. Tentu karyawan masih berharap kepada manajemen agar, kedepan mengelolah SDM harus lebih jujur dan transparan. Apalagi dalam event tersebut telah dibangun SPIRITUAL COMMITMENT dimana aspek spiritual melekat kuat, jadi manajemen tak boleh ‘main-main’ lagi dalam memanage SDM.
NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar