
TAHUN 2006
Manager Marketing SBT Merpersiapkan Para Sales Forces
Setelah seminggu direkrut dan lulus seleksi, maka para Sales Forces dari 100 pelamar, hanya 18 orang yang lulus. Mereka dipersiapkan untuk ‘menjelajah medan tempur” oleh manajemen dan dibekali oleh Manager Marketing, Marnoto dengan ilmu Selling Skill dan Product Knowledge pada hari Senin (8/5) dengan cara lesehan di Gedung OPMC Ruang Committed 2 U, Jln. Ketintang 156, Surabaya.
Beberapa tips menjual dipresentasikan oleh Marnoto, termasuk ”Vitamin” yang harus dikonsumsi oleh para ”Sales force person”, yaitu Vitamin A (Attitute), Vitamin B (Behavior), Vitamin C (Confidence), Vitamin D ( Determation), Vitamin E (Entusiasm), serta agar menghindari Vitamin F, yaitu Fun. “Dokter” Marnoto dalam memberikan “resep” vitamin tersebut meminta agar “don’t talk too much, but listen & understand”.
Segmemtasi pasar sebagai strategi meningkatkan penjualan sebuah produk POTS dan perluasan area penjualan menurut Marnoto dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas. Dengan mengkonsumsi vitamin setiap hari, maka kondisi fisik akan lebih fit dengan mengutamakan profesinalisme.
Seiring dengan berkembang pesatnya persaingan ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi, maka bidang penjualanpun mengalami perkembangan yang tak kalah pesatnya, dan disinilah kinerja sebuah perusahaan dipertaruhkan, sebab pesaing juga mati-matian memperebutkan pasar dengan berbagai cara, tambahnya.
Memang pelanggan loyal lebih penting dari pada pelanggan baru. Tetapi kalau kita terlena, maka pangsa pasar potensial, yaitu para pelanggan baru akan dicaplok dengan mudah oleh competitor kita. Mari kita rebut dengan cepat, sebelum mereka ‘melahapnya’. Berbagai improvisai di lapangan biasanya dilakukan oleh para salesman, saya hanya menyampaikan pointernya serta targetnya saja. Jadilah Top Sellers di TELKOM SBT.
Pergerakan Sales performance indicator harian dan mingguan bahkan bulanan sangat penting bagi kita sebagai data atau bahan dasar evaluasi terhadap langkah aktivitas sales kita di lapangan., agar selalu terjadi “moving-up level of sales”. Tanpa data ini, maka kita sulit untuk bicara, bercerita, apalagi mengevaluasi. Memang tingkat kesulitan di era kompetisi ini jaub lebih tinggi ketimbang zaman ‘tempoe-doeloe’, tetapi inilah tantangannya. Sebagai “Salespeople” harus selalu optimis, dan ini merupakan modal utama, tanpa itu adalah kegagalan bagi kita, kemenangan bagi kompetitor.
NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar