Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Rabu, 01 September 2010

Modul FRB Telkom Mojokerto ”Disatroni” Maling


TAHUN 2006

Modul FRB Telkom Mojokerto ”Disatroni” Maling

Pencurian aset milik PT. Telkom semakin hari semakin menjadi. Dari Kabel Udara, DP hingga modul perangkat. Seperti yang terjadi di Catel Mojokerto sebanyak 26 modul dengan 134 sst lenyap disatroni “alap-alap”. FRB ini terletak di JL. Raya RA Basuni, Perumahan Japan Raya. Kejadian diketahui pada hari sabtu tanggal 06 Mei 2006 saat rekan-rekan Jarakses mendapatkan banyak sekali laporan gangguan dari daerah tersebut, lalu petugas langsung ke lokasi melakukan pengecekan di kabinet FRB dan ternyata modul tersebut sudah tidak ada.

Para Pencuri diperkirakan melakukan aksinya pada hari Sabtu antara jam 02.00 - 03.00 dini hari. Kejadian ini langsung dilaporkan ke Kepolisian terdekat dan juga jajaran PT. Telkom Surabaya Timur. Esok harinya, yaitu pada hari Minggu (7/5) GM TELKOM SBT, Badriyanto meluncur ke TKP, yaitu lokasi kejadian didampingi JM TELKOM Mojokerto, Arif Irfansah beserta aparat kepolisian setempat.

Badri langsung melihat sendiri Pengaman Kabinet yang dirusak maling sebelum membawa kabur modul tersebut, padahal pengaman kabinet ini cukup kuat. Akibat kejadian ini, maka gangguan disekitar Perumahan ”Japan-Raya” tak terelakkan lagi. Di satu sisi pelayanan ke pelanggan terganggu, disisi lain kerugian dan gangguan operasional, citra dan materiil juga pasti dialami PT. TELKOM.

Kenapa mereka tidak jerah, padahal sudah tak sedikit yang ditangkap aparat kepolisian ? Sistem pengamanan perangkat juga sudah dalam kondisi aman, semua sudah terkunci ? Adakah otak, sindikat, komplotan, jaringan atau mafia telekomunikasi ? Atau adakah yang menyuruh para maling-maling ini agar PT. TELKOM citranya menurun ? Memang terlalu dini untuk membuat analisa ini, tapi bukankah pernah ada cerita tentang gangguan yang bersumber dari kabel bawah tanah akibat ulah kompetitor ?

Kalau memang benar dan terbukti pencurian aset Telkom selama ini adalah ulah kompetitor, maka ternyata alangkah kejamnya persaingan di bidang telekomunikasi ini. Namanya juga bukan maling lagi, tetapi adalah ”Rampok Berkelas”. Kalau copet, maling atau jambret sering diamuk massa, maka kalau ”Rampok Berkelas” tentunya wajar kalau diinapkan di hotel ’prodeo’ sebelum diproses secara hukum.

NURSIDIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar