
TAHUN 2006
Instalasi Listrik Oleh Relawan JAWARA TELKOM SBT, Legakan Pengungsi Gempa Jogja
Kondisi panik akibat gempa, ditambah hujan, kemudian dicampur dengan tidak adanya penerangan di tempat pengungsi korban gempa bumi tektonik Jogja, tentu membuat para pengungsi dan relawan gelisah. Hal ini terjadi di penampungan pengungsi PMI Bantul Jogjakarta, Sabtu (27/5).
Pihak PMI saat itu juga minta bantuan ke PT. TELKOM KANDATEL Jogjakarta untuk memberikan fasilitas bantuan berupa telekomunikasi dan penerangan. Ketika Relawan JAWARA SBT tiba di Jogja hari Minggu dinihari, maka tanpa istirahat cukup, Arek-Arek SBT ini langsung menunju lokasi atas order dari POSKO Gempa KANDATEL Jogjakarta.
Order langsung di eksekusi saat itu juga, dan sarana kerja (SARKER) yang dibawa dari Surabaya langsung dapat dimanfaatkan. Sebanyak 11 JAWARA SBT langsung membagi group menjadi 2 group, yaitu group recovery jaringan Telekomunikasi dan Group Penerangan Emergency di lokasi penampungan PMI Bantul.
Para JAWARA SBT adalah mantan orang-orang Catu Daya, sebab pernah bertugas di bidang catu daya, sehingga tak ada kesulitan dalam mensolusi kondisi yang masih serba panik, trauma dan serba terbatas. Dalam waktu yang relative singkat, maka fasilitas penerangan sudah tidak menjadi kendala lagi, sebab sudah dapat langsung difungsikan dan sampai saat berita diturunkan, PLN di lokasi ini belum hidup, sehingga instalasi listrik yang di install JAWARA SBT sangat dirasakan manfaatnya oleh para pengungsi dan relawan.
Dalam sekejap Relawan JAWARA SBT mampu merecovery dual hal yang berbeda, yaitu instalasi jaringan telekomunikasi dan instalasi jaringan listrik secara sukses. Kemampuan dan kesigapan Jawara SBT ini membuat tercengang para pengungsi dan relawan lainnya. Mereka kagum, wong orang TELKOM kok mampu juga menginstalasi listrik dengan cepatnya, malah dikiranya petugas PLN.
• NURSIDIK
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar