
TAHUN 2006
Lailatul Qadr Di Masjidnya Telkom DIVRE-V
Kendati baru memasuki hari yang kesembilan, Senin (2/10), namun Ceramah Ramadhan rutin usai sholat Dzuhur di Masjid TAKHOBBAR DIVRE-V Jln. Ketintang 156, Surabaya sudah membahas masalah malam Lailatur Qadr. Topik ini disampaikan oleh K.H. Abdul Rahman Nafis, LC. Para Jama’ah yang sebagian besar karyawan karyawati TELKOM DIVRE-V antusias mendengarkan, menyimak, pingin mendapatkan malam seribu bulan tersebut.
Nafis dalam kesempatan tersebut menyampaikan Firman Allah SWT yang berkaitan dengan Lailatul Qadr. Surah al-Qadr yang diturunkan di Mekkah setelah hijrahnya Nabi ke Madinah itu hanya berjumlah lima ayat, isinya berkisar tentang suatu malam yang dijanjikan yang didokumentasikan alam dengan gempita. Suatu malam komunikasi antara bumi dengan mala’ul a’la. Malam dimulai turunnya al Quran pada kalbu Muhammad SAW. Malam agung yang tak ada duanya di persada alam, keagungannya, tanda-tandanya, dan efeknya bagi seluruh kehidupan manusia. Keagungan yang tak bisa dideteksi nalar: “Sesungguhnya Kami turunkan ia di Malam Qadr. Tahukah kamu apa itu Malam Qadr? Malam Qadr itu lebih baik dari seribu bulan” (Al-Qadr: 1-3).
Para Ulama, lanjut Nafis, sepakat bahwa malam Lailatul itu ada, tetapi ada perbedaan tentang saat turunnya., berupa apa, nilainya apa (Value), kapan , malam ke berapa, dan sebagainya. Namun, bila kita membaca hadits-hadits Nabi SAW, dapat kita simpulkan sebagai berikut :
~ Lailatul Qadr terjadi setiap tahun di bulan suci Ramadhan, terutama pada malam-malam sepuluh hari terakhir ketika Rasulullah SAW melakukan I’tikaf, “Apabila memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah saja menghidupkan malam-malamnya dengan beribadah. Beliau membangunkan istrinya, bersungguh-sungguh dan serius bribadah,” (HR Bukhari dan Muslim)
~ Lebih utamanya pada malam-malam ganjil, yaitu 21,23, 25, 27 , dan 29. Rasulullah SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari dan Muslim).
~ Lebih spesifik lagi adalah pada tanggal 27 Ramadhan menurut pendapat mayoritas ulama dan tanggal 21 menurut Imama Syafi’i. Ibnu Abbas pernah meminta sahabat yang lebih tua, lemah dan tidak mampu berdiri berlama-lama untuk bertanya kepada Rasul, kapankah ia bisa mendapatkan Lailatul Qadar? Rasulullah SAW menasehati agar ia mencarinya pada malam ke 27 (HR Thabrani dan Baihaqi). Malam Jum’at yang jatuh pada tanggal ganjil, juga perlu diperhatikan.
NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar