TAHUN 2006
SBT : EGM DIVRE-V Lakukan “Comes 2 U” Pasca Transformasi Organisasi
Pasca transformasi organisasi yang serentak dilakukan DI DIVRE-V Jawa Timur pada 1 Mei 2006, maka EGM DIVRE-V, Nanang Ismail Kosim (NIK) melakukan kunjungan ‘Comes 2 U’ ke beberapa DATEL, dan yang pertamakali dikunjungi adalah KANDATEL SBT Jln. Ktintang 156, Surabaya pada hari Kamis (4/5). Seluruh Senior Leaders Telkom SBT menghadiri acara ini.
Selain memantau kondisi operasional pasca transformasi organisasi, NIK dalam kesempatan itu juga memberikan sharing informasi tentang kondisi bisnis terkini ditengah-tengah ketatnya persaingan, Perubahan beberapa Items Key Performance Indicator (KPI), Leadership dan Obsesi meraih pelanggan sebanyak-banyaknya.
Menyinggung masalah transformasi, NIK mengatakan, bahwa kalau mengkonseling pegawai satu persatu, maka akan memakan waktu yang lama, makanya saya mengkonseling Top Leaders-nya saja. Top Leaders harus mampu menjadi ‘Role Model’ dan selalu konsisten agar menjadi panutan seluruh jajaran dan tidak terjadi gejolak. Evaluasi terus dilakukan, sehingga memang sangat membutuhkan masukan, yang kemudian atas masukan ini dilakukanlah evaluasi.
Yang penting pasca transformasi ini adalah melakukan ‘sinergi aktif’, apalagi dengan terpisahnya Unit HR Centre dan Finance Center dengan DIVRE & DATEL, maka SINERGI harus lebih aktif lagi, jangan sampai menjadi hambatan untuk melakukan semua jenis aktivitas bisnis TELKOM DIVRE-V. Lakukanlah konsolidasi pasca 1 Mei 2006, kKita harus menjadi Team yang solid, pintanya.
Bisnis proses yang baru harus mampu “link-up” ke semua unit kerja dan harus mampu pula mewujudkan “NEW DIVRE-V” yang mampu menjawab tantangan ganasnya pasar. Yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah) sekarang adalah masalah transformasi di TELKOM SBT dan Malang, InsyaAllah semua akan “happy” dalam transformasi ini. Masalah kelas Kantor dan fisik gedung SBT yang tidak nyaman juga masih kami perjuangkan dan kami pantau terus, tegas NIK. Kalau tidak ada gejolak, tentu kita akan lebih cepat menggerakkan organisasi di era kompetisi saat ini.
Beralih ke persoalan kompetitor, maka NIK meminta agar masing-masing CATEL memantapkan dan menajamkam kembali ADOnya (Analisa Daerah Operasinya), sebab setelah kompetitor tak mampu menyerang di kota, lalu mereka melakukan serangan ke pinggir-pinggir kota, seperti di CATEL-CATEL yang ada di Jawa Timur ini.
Usahakan tetap meretensi pelanggan POTS agar tidak DECLINE, pintanya lagi. Berikan beberapa alternatif, sebab ada New Technology, yaitu produk Wireless Technology, seperti Flexi dan sejenisnya. Usahakan kualitas produk selalu dalam kondisi prima. NIK juga menginfokan, bahwa Voucher dan Stater Pack sulit ternyata diakibatkan oleh pindahnya pengelolaan.
Untuk produk Speedy, NIK meminta agar paradigma sales speedy dirubah, baik paradigma ke vendor, maupun orangnya yang melakukan install. Di akhir sesi, NIK menyinggung juga masalah adanya sedikit perubahan pada beberapa items Key Performancy Indicator (KPI) sebagai hasil “berguru” dari Malaysia dan HP.
NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar