Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Sabtu, 10 Juli 2010

Kecewa, Lantas “Balas Dendam”, Hingga Score 0-5


TAHUN 2005

Seperti hendak memuntahkan kekecewaannya ketika dilindas 0 : 4 oleh Team Manajer + Asman dalam pertandingan Futsal, maka pada tanggal 02 Agustus 2005 Team Bulutangkis Dinas Akssess Network ganti melibas team Manajer dengan score 0 : 5 sehingga score besar 1 : 1. Pokoknya team kami benar-benar melakukan “balas dendam”. Pertandingan berlangsung di Arena “WAR-STADIUM” DIVRE-V, Jln. Ketintang 156, Surabaya.

Team Dinas Akssess Network dalam kesempatan kali ini mengusung dan menggelar kekuatan penuh pasukan dan armadanya. Dari pasukan berani mati, artileri, infantri, kavaleri, kelengkapan amunisi sampai dengan aqua + roti, masih juga menambah pasukannya dengan memanggil pemain dari Diklat negara Kincir Angin, yaitu rekan Iskandar londo.

Sungguh cerdik nian Team Dinas Aksess Network, mengetahui kondisi Team Manajer yang compang camping (karena kesibukan kerjanya) dan tidak komplit, mereka berani menantang bertanding. Mungkin akan lain lagi ceritanya kalau Team Manajer dalam kondisi komplit sejumlah 11 Orang ditambah para Asmannya sehingga kondisinya tidaklah seperti “David vs Goliat” ujar BN (Bagyo Nugroho-Red) seusai melakukan pertandingannya.

Dipinggir lapangan
BN mengungkapkan bahwa acara/pertandingan ini sungguh bagus dan perlu dikemas dalam bentuk yang lebih baik dan semarak lagi kedepannya, (red : terindikasi dan tertangkap sinyal ingin merubah score menjadi 2 : 1 untuk kemenangan team Manajer, hati hati rek ..!!). Dengan peluh masih juga belum kering, salah seorang manajer Tri Agus memberikan komentarnya wah “report musuh tembok dan jumlahnya 6 orang” dengan aksen atau logat serta mimik yang sepertinya masih gemes dan penasaran.

Mengintip sepak terjang BN selaku GM Kandatel Sbt bahwa :

• Bilang tidak kalau tidak, dan bilang ya kalau ya.
• Better late than never.
• Kebersamaan.
• Kesederhanaan.
• It is to be preserved in vinegar than to rot in honey.
• Selalu tampil berani beda dengan ide-ide cemerlang yang membuat tidak hanya Datel se Divre V terbelalak, bahkan Datel se Indonesiapun merasa perlu untuk banchmarking ke Kandatel Sbt (dari beberapa Datel seluruh Indonesia, Divre IV bahkan harus sampai 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan mengirimkan teamnya). Ada komentar menarik dari salah satu rekan kita Andang Sudibyo (ex pegawai Divre IV) bahwa, “kalau banchmarking hanya dilakukan 1 atau 2 hari saja sepertinya percuma dan membuang biaya SPPD, idealnya taruh/kirim beberapa orang disetiap Dinas/Bagian/Catel untuk magang selama minimal 10 hari s/d 15 hari barulah terserap tuh IT dan kondisi ideal dari sebuah Kandatel yang bisa dikatakan excellence”.
Menyimak pepatah melayu, “sebagai menarik rambut dalam tepung, rambut jangan putus .. tepung jangan bergerak”.

 SR. Saputro/ Sbt.
@KK@-Y

Tidak ada komentar:

Posting Komentar