TAHUN 2006
Sinergi TELKOM Group DIVRE-V Sukses Selenggarakan JAWA TIMUR BERZIKIR
Dalam rangka menyambut Maulud Nabi Muhammad SAW, maka secara, sinergi Telkom Group DIVRE-V telah mempersembahkan "JAWA TIMUR BERZIKIR" dengan tema "Saatnya Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW" bersama KH. Agus Ali Masyhuri dan KH. Muhammad Arifin Ilham, pada hari Kamis, 30 Maret 2006 / 30 Shafar 1427-H pukul 20.00 s/d 22.00 WIB di Masjid Agung Al-Akbar, Surabaya.
Acara ini diisi dengan Pembacaan ayat Suci Al-Qur’an, Sambutan KADIVRE-V, Nanang Ismail Kosim (NIK), Ceramah Agama oleh KH. Agus Ali Masyhuri, serta acara puncak adalah berzikir mohon ampunan yang dipimpin oleh Ustadz muda kelahiran Banjarmasin-Kalimantan Selatan, KH. Muhammad Arifin Ilham yang lahir 8 Juni l969. Ayat Suci Al-Qur’an yang dibaca sebelum memulai ZIKIR AKBAR ini adalah : QS.2. Al-Baqoroh ayat 74; QS. Al-Baqoroh ayat 186; QS.3. Ali Imron ayat 190-191; QS Al-Maidah 5 : ayat 83; QA.7. Al-A’raaf, ayat 96; serta beberapa Hadis Nabi Muhammad SAW.
Dihadapan para Alim Ulama dan Umaroh, ribuan jama’ah ummat muslimin dan muslimah Jawa Timur, NIK dalam sambutannya antara lain mengawali dengan bersyukur kehadirat Allah SWT atas nikmat yang tercurah kepada kita semua, serta salawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Rasululloh Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Telkom Group sebagai perusahaan milik Bangsa Indonesia, selain memberikan layanan telekomunikasi kepada masyarakat, juga memiliki program Iman, Budaya dan Olahraga (IBO). Untuk meningkatkan keimanan, maka berbagai program syiar iman keagamaan secara rutin dilaksanakan, seperti Musabaqoh Tilawatil Al-Qur’an tiap 4 tahun sekali, yang tahun ini akan diselenggarkan di Yogyakarta, program ibadah Haji, program santunan bagi yatim-piatu, bantuan bea siawa bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi.
Dan malam ini adalah ZIKIR AKBAR sebagai upaya mohon ampunan agar Bangsa ini terhindar dari azab, berbagai bencana alam dan malapetaka, serta sebagai upaya untuk meningkatkan imtaq kita kehadirat Allah SWT. Disamping itu acara ini adalah menyambut Maulud Nabi Muhammad SAW, agar Nabi akhir zaman Muhammad SAW menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Sementara itu KH. Agus Ali Masyhuri, dalam ceramahnya menanggapi dan membernarkan sambutan NIK, bahwa dengan do’a akan dapat menghindari dari azab, malapetaka atau bencana alam. Kalau do’anya lebih kuat, maka akan terhindar dari bencana alam, tetapi kalau sebaliknya, maka bencana itu tak terhindarkan lagi.
Ditambahkan, bahwa Allah SWT Sang Maha Pencipta telah menciptakan jagad raya dan segala isinya ini sebenarnya sudah didisain sedemikian rupa. Jumlah dan luas daratan, luas lautan didisain seimbang oleh Sang Maha Pencipta. Tetapi karena ulah segelintir manusia, maka keseimbangan alam ini berubah, karena diubahnya, tanpa melihat dan memperhitungkan keseimbangan lingkungan alam sekitarnya. Kemudian ada kata kunci yang disampaikan oleh Kyai asal Tanggulangin ini, yaitu ”Hanya Hati Yang Bersih Akan Memantulkan Kebenaran”.
Memasuki Puncak Acara, yaitu zikir, maka suasana berubah syahdu. Disana-sini terdengar tangisan para jama’ah yang berpakaian serba putih mengikuti dengan khusyuk zikir mohon ampunan yang dipimpin oleh Ustadz muda asal Banjarmasin, KH. Muhammad Arifin Ilham. Memang demikian suasana hati yang bisa dijumpai setiap kali Ustad KH Muhammad Arifin Ilham memimpin zikir tobat. Ya,...Allah.., jangan Engkau hukum kami jika kami lupa dan melakukan kesalahan, ... terdengar suara Ustadz melantunkan do’a tersebut dengan suara serak.
Linangan air mata menjadi warna dominan di saat hening menguasai pikiran ribuan jama’ah Islam yang berjubel di Masjid Agung Surabaya. Kumandang tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir sejak beberapa saat bergema memecah suasana cerah hari itu. Tua, muda, miskin, kaya, laki-laki dan perempuan, serentak berserah diri dan mengagungkan Asma Allah.
Ya, Rabbi! Alhamdulillahi Rabbil 'alamin. Tiada kebahagiaan dalam hidup ini, kecuali selalu dalam tatapan-Nya (ma'iyyatullah). Inilah zikir kalbu. Ma'iyyatullah membuat diri sebagai "aktor" yang terbaik di muka bumi ini. Hati yang selalu terpaut pada-Nya dan terjaga hanya mencari "nilai" dari-Nya sebagai buah dari ihsan. Sehingga setiap gerak, nafas, dan langkah hanya memburu rida-Nya.
HAKEKAT ZIKIR
Sementara itu, KH Muhammad Arifin Ilham menyatakan, sampai saat ini masih banyak umat muslim yang belum paham terhadap hakikat zikir. "Itulah sebabnya, zikir sering dikerjakan tanpa kesungguhan. Dan itu merupakan pekerjaan yang sia-sia," katanya. Secara harfiah, zikir berarti ingat dan sebut. Ingat adalah gerak hati, sedangkan sebut adalah gerak lisan. Zikirullah berarti mengingat dan menyebut Allah. "Perpaduan dari keduanya merupakan makna awal dari khusyuk," papar Arifin Ilham.
Menurut dia, zikir terdiri atas empat bagian yang saling terikat dan tidak terpisahkan. Yaitu zikir lisan (ucapan), zikir kalbu (merasakan kehadiran Allah), zikir 'aql (menangkap bahasa Allah di balik setiap gerak alam), dan zikir amal (takwa: patuh dan taat terhadap perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya). Idealnya, kata ustadz, zikir berangkat dari kekuatan hati; ditangkap oleh akal, dan dibuktikan dengan ketakwaan dan amal nyata di dunia ini.
Saat menyinggung motivasi sesungguhnya dari gerakan zikirnya itu, Muhammad Arifin Ilham mempersilakan melihat Alquran Surat Al-A'raf Ayat 96. Penggalan kalimat pertama ayat itu menyatakan, jika para penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, maka Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi. Karena itu, Arifin mengajak ummat untuk menyucikan jiwa dan hati, sehingga iman akan menancap di dalam dada-dada mereka, dan taqwa akan menghiasi perilakunya. Jika itu terwujud, kata dia, maka derita bangsa Indonesia akan segera hilang. Lebih dari itu, Islam yang secara konsep sangat tinggi dan mulia bakal tercermin dalam pribadi setiap muslim.
Peristiwa JATIM BERZIKIR ini sungguh menghentakkan kesadaran kita semua. Mari kita renungkan perjalanan hidup kita, sambil mohon ampun sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT. Mari kita makin mendekatkan diri dengan cara berzikir dan memperbanyak ibadah. InsyaAllah kata kunci yang disampaikan penceramah di awal acara, bahwa hati yang bersih akan memantulkan kebenaran, akan menjadi kongkrit untuk diamalkan dalam kehidupan pribadi muslim.
• NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar