
TAHUN 2005
OIT SBT, Dari Faster Ke Fastest Market Share & Sales
PESAING.
Dengan semakin gencarnya pesaing (Kompetitor) merebut “Kue” Market Share, maka OIT Meeting Telkom SBT yang digelar di TELKOM Mojokerto, Kamis (17/3) tak pelak mengedepankan bahasan utama terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu Market Share dan Sales Plan.
LEADERSHIP.
GM TELKOM SBT, Bagyo Nugroho yang memimpin Operational Improvement Meeting, memang benar-benar ingin mengimprove strategi persaingan dengan mengedepankan sosok kepemimpinan (leadership). Seorang leader harus berani mengambil langkah yang tidak populer, apakah itu lateral thinking, inbox thinking dan semacamnya.
Semua bermula dari Leadership atau Leader, tanpa leadership, sama dengan nothing, kata GM yang didampingi oleh Deputy GM, M. Firdaus. Seorang leader harus mampu mempengaruhi environment secara “top-down”. Disiplin dan tertib anggaran adalah penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Hal-hal yang controlable, maupun yang uncontrolable harus dapat dipetakan. Di era Kompetisi ini, maka perubahan anggaran saya kira bisa saja terjadi kapanpun, sebab memang ada hal-hal yang unpredictable, lanjutnya.
PORTOFOLIO BISNIS.
Manager Telkom Sidoarjo, Mulyadi yang mengaddress masalah Portofolio Bisnis secara Overall dalam kesempatan tersebut cenderung mengajak audience yang terdiri dari para Senior Leader berfikir ke masalah startegi menyerang kompetitor dari Faster ke Fastest, sebab pergerakan kompetitor di “kota udang” Sidoarjo ini menurut Mulyadi sangat cepat.
CAPEX PHASE-II yang merupakan “senjata ampuh” dan diharapkan bisa mendongkrak market share serta mampu merealisir Sales Plan dibahas dan dikupas tuntas. Program Roadshow, Reseller Partnership, Partnership Selling dan Community Package adalah sebagian dari startegi yang telah berjalan. Strategi apa lagi yang akan di “run” agar benar-benar FASTEST ? Jawabannya memang benar-benar ada di OIT Meeting ini.
Disisi lain Kontrak Manajemen yang telah disepakati dan menjadi komitmen yang juga diandalkan sebagai “amunisi” terus dipantau di forum OIT Meeting ini oleh GM. Progress report, decrease, increase harus dianalisa penyebabnya. Walau dengan beberapa asumsi, maka penyebab ditemukenali secara dini.
Kenapa up and down, increase and decrease dari Progress Report perlu ditengarai dan ditemukenali. Menurut GM, hal ini sangat penting untuk menentukan next proccess. Prediksi terburuk dari sebuah “business war”dapat diantisipasi sedini mungkin, seperti bagaimana Asumsi Sales Plan bulan depan termasuk Forecasting Angka Market Share.
GROWTH.
Bagaimana mengidealkan komposisi antara Growth LIS dan Growth Abonemen ? Ini juga menjadi diskusi menarik diforum OIT Meeting yang diadakan sebulan sekali ini. Sebab jangan sampai komposisinya terbalik yang akan mempengaruhi Revenue Share kita.
PROSPEKTIF.
Baik Mojokerto, maupun Jombang dalam kesempatan tersebut memprediksikan, bahwa produk POTS masih sangat prospektif. Walau terjadi “shortage target”, maka menurut GM hal ini harus bisa ditutup, caranya dengan menggunakan jurus IFA (Imagine, Focus, All Resouces) Model.
More Focus !, pinta Bagyo. Kalau semuanya dimanage, maka akan terjadi “bias”, jadi harus lebih focus lagi. Contoh gampang soal Flexi, maka fokusnya ke segment mana ? Kemudian optimalkan sumber daya, jangan sampai ada yang “idle”. Paparan Manager Telkom Mojokerto, Imam Moencar yang dalam cover power point presentationnya ada gambar Candi Agung sempat menjadi bahan selingan. Moencar mengatakan, bahwa candi tersebut merupakan “inspiring” jajaran Winning Team Telkom Mojokerto dalam melibas pasar yang semakin ganas.
• NURSIDIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar