Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Selasa, 17 Agustus 2010

Komut, Tanri Abeng Menutup Workshop GCG SEKAR TELKOM


TAHUN 2005

Komut, Tanri Abeng Menutup Workshop GCG SEKAR TELKOM

DITUTUP.
Setelah selama tiga hari di kota sejuk kota kembang, Workshop GCG SEKAR TELKOM diakhiri pada hari Jum’at (17/6) dan ditutup oleh Komisaris Utama (Komut), Tanri Abeng. Acara penutupan yang dihadiri jajaran Direksi dan jajaran DEKOM ini berlangsung di Gedung I Telkom Training Centre (TTC), Jln. Geger kalong Hilir 47, Bandung.

AMANAH MUNAS-II.
Ketua DPP SEKAR Telkom, Wartono Purwanto dalam sambutannya antara lain mengatakan, bahwa kenapa SEKAR harus ikut mengurusi CBHRM, Kode Akses SLJJ serta BTP/GCG, dll ? Hal ini tak lain adalah untuk ikut mempertahan pertumbuhan perusahaan dengan baik. Yang paling esensiil adalah memang hal ini merupakan rekomendasi MUNAS II Sekar Telkom 2004. Jadi ini adalah amanah MUNAS !!!

Tim GCG Sekar tidak menyaingi Internal Auditor, tetapi ikut mengawal suksesnya Internal Auditor. Tim GCG Sekar mencoba membuat mekanisme agar alur proses hasil temuan Internal Auditor ditindaklanjuti secara transparan. Selama Workshop ini, Sekar telah menghasilkan Draft Surat Keputusan DPP SEKAR TELKOM Tentang Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan TELKOM, serta mekanisme proses untuk kami serahkan ke Manajemen hari ini juga, ujar Purwanto yang kerap dipanggil Ipunk mengakhiri.

MITRA.
DIRUT TELKOM, Kristiono dalam sambutan singkatnya dan dan penuh makna antara lain mengatakan, bahwa kontribusi Sekar Telkom dalam membangun Good Corporate Governance agar perusahaan ini tetap eksis, menunjukkan bahwa Sekar Telkom memang benar-benar merupakan partner atau mitra manajemen.

SENADA.
Hal senada juga diungkapkan oleh Tanri Abeng, bahwa semangat kemitraan antara SEKAR & Manajemen telah dibuktikan melalui Workshop selama tiga hari ini. Inisiatif yang baik ini dapat memberikan dampak positif kepada perusahaan yang kita cintai bersama.

Workshop tiga hari benar-benar membawa hasil yang merupakan masukan bagi manajemen. Kalau 10 % saja kesimpulan/hasil masukan tersebut terserap itu sudah bagus, apalagi 100 %, tuturnya. Semangat kemitraan selain dibangun dengan Manajemen, disarankan oleh Tanri agar semangat ini juga dibangun dengan para Vendor Telkom, sebab Vendor juga memberikan kontribusi.

MENGAJARI.
Dalam membangun keberhasilan partnership atau kemitraan kuncinya adalah komunikasi. Jadi antara Manajemen dan Sekar harus ada saling menghayati dan pengertian. Atasan mengajari bawahan, sebaliknya bawahan harus mengajari atasan. Jadi jangan menutup diri, gelora harus sama, pinta Tanri serius.

Sekar diminta Tanri tak perlu militant, bertanyalah yang wajar-wajar saja, komunikasikan dan diskusikan dengan baik. Apalagi TELKOM saat ini sudah menduduki ranking 20 dari 100 perusahaan yang harus disyukuri untuk terus dipacu lebih maju. Jadi tak salah kalau SEKAR melakukan kegiatan positif seperti ini, lanjutnya.

TRANSPARANSI.
Lebih jauh Tanri mengatakan, bahwa GCG merupakan symbol korporasi di dunia. Ia harus dimulai dari struktur otoritas yang jelas, system mekanisme merupakan patokan kerja, akhirnya berpulang kepada keterbukaan atau transparansi. Dengan adanya GCG, maka BUMN akan menjadi efisien (yang tidak selalu absolut), tetapi relatif.

Terakhir, Tanri berharap agar hasil selama tiga hari ini ada tindak lanjut positif. Kita akan pelajari draft masukan ini. Direksi dan Komut akan mempelajarinya untuk ditindaklanjuti, kuncinya. Acara dilanjutkan dengan Tanya-jawab antara SEKAR, Manajemen dan DEKOM.

Sementara itu, sebelum acara penutupan siang hari, pagi harinya Tim mencoba untuk mengkorek beberapa kasus yang terjadi di seluruh Divre se Indonesia. Karena banyaknya kasus yang dimunculkan oleh masing-masing Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), maka hanya dipilih 3 kasus saja untuk diplenokan, antara lain kasus pengalihan tanah di DIVRE-VI Pontianak/Kalimantan, ada juga di Denpasar.

Kasus yang diangkat DIVRE-I, adalah kasus bepergian ke LN dibiayai Vendor, yang perlu dan yang harus dicermati adalah akan terjadi pembengkakan Cost dalam Kontrak. Juga tentang peraturan bahwa ke LN harus izin Dir. SDM. Pihak KPK sehari sebelumnya mengingatkan agar kita mencermati setiap pemberian Vendor atau pihak ketiga lainnya. Tim juga menyoroti kasus KR.1, KR.2 dan KR.3 Pasca Tsunami di DIVRE-I, terakhir kasus Call Centre di DIVRE-III.

Semoga contoh kasus dan mungkin banyak kasus yang diangkat SEKAR dapat ditindaklanjuti bersama Manajemen Telkom, sehingga hal-hal yang berpotensi merugikan perusahaan dapat dihindari, demi menjaga kelangsungan perusahaa yang kita cintai bersama sesuai dengan Thema, yaitu : “ Memelihara Martabat Bangsa, Penyelamat Perusahaan Dan Pengawal BTP (Bersih, Transparan, Profesional”.

• NURSIDIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar