TAHUN 2005
Ekonomi Indonesia semakin hari semakin terpuruk, sedikit saja perubahan di Luar Negeri, Ekonomi Indonesia langsung terpengaruh. Rupiah melemah, Pemerintah dan banyak Perusahaan di Indonesia langsung menyatakan kerugian akibat valas dari pembayaran utang luar negeri yang harus dibayar oleh Dolar yang semakin hari semakin kuat.
Kondisi demikian memang akan kerap terjadi jika Negara terlalu banyak ketergantungan terhadap luar negeri dan Investasi pada sektor – sektor strategis dikuasai pihak asing.
Iklim Investasi di Indonesia semakin jauh kedalam urat nadi perekonomian Indonesia, hampir seluruh sektor dikuasi asing, mulai industri, perdagangan sampai kepada hal-hal yang menyentuh hajat hidup orang banyak, seperti PLN, PAM, Penerbangan,Jalan Tol dll. Akibatnya hampir setiap gerak roda perekonomian berbuntut pada setoran kepada investor. Rupiah setiap detik dikeruk ke luar negeri, rakyat diperas habis-habisan.
Pada sektor telekomunikasi, hampir semua operator telekomunikasi sudah dikuasai pihak asing. Rakyat diiming-iming dengan tarif murah, voucher murah sampai pada kartu perdana yang murah. Tidak ada lagi batasan pengguna, apakah sudah cukup umur atau belum. Pegawai atau bukan, semua serba tidak jelas, bebas dilepas ke pasar dengan dalih globalisasi, liberalisasi atau kompetisi.
Akibatnya, pertumbuhan yang sangat pesat terlihat pada sektor telekomunikasi seluler yang dalam kurun waktu yang sangat singkat dapat menyusul jumlah satuan sambungan telepon tetap (fixed line) yang berpuluh-puluh tahun dibangun oleh PT.TELKOM.
Namun sangat disayangkan, dari jutaan sambungan telepon seluler di Indonesia baik yang sekarang eksis maupun banyaknya permintaan sambungan telepon seluler tidak didukung oleh Industri manufaktur, hal ini terbukti dimana tidak ada satupun pabrik Handset GSM maupun CDMA yang berdiri di Indonesia yang akan menyerap tenaga Indonesia sebagai putra-putra bangsa.
Diantara Operator Telekomunikasi di Indonesia, PT.TELKOM Indonesia masih konsisten bergerak dalam bisnis telepon tetap, dan satu-satunya Perusahaan yang kepemilikan sahamnya masih dominan dikuasai oleh Pemerintah Indonesia.
Berbeda dengan operator telekomunikasi lainnya yang hanya berbisnis didaerah profitable di perkotaan, pelayanan PT.TELKOM menyeluruh hingga ke seluruh Wilayah Republik Indonesia walau pada daerah-daerah tertentu PT.TELKOM mengalami kerugian kalau dihitung secara bisnis, Namun secara keseluruhan PT.TELKOM Indonesia masih tetap menyumbangkan triliunan rupiah kepada Bangsa dan Negara baik dalam setoran deviden maupun setoran pajak setiap tahunnya.
Peranan PT.TELKOM dalam penyediaan fasilitas telekomunikasi dengan harga dan tarif pemakaian yang murah sudah tidak dapat dipungkiri lagi oleh masyarakat terutama didaerah-daerah pedesaan. Sehingga dengan fasilitas telekomunikasi ini akan mempererat antar masyarakat pedesaan maupun antara masyarakat pedesaan dan perkotaan yang akan menjadi perekat Bangsa.
Dalam beberapa bulan kedepan di Tahun 2005 ini, PT.TELKOM Indonesia sudah mulai mempersiapkan pengembangan pembangunan fasilitas telekomunikasi di daerah Perbatasan Negara, Pedesaan dan daerah - daerah terpencil yang belum terjangkau fasilitas telekomunikasi dengan teknologi tepat guna dengan biaya murah untuk masyarakat.
Teknologi tepat guna yang dikembangkan PT.TELKOM dengan menggunakan hasil karya terbaik putra-putra bangsa Indonesia tercinta, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dikembangkan PT.LEN INDUSTRI Bandung untuk daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau fasilitas Listrik oleh PLN. Peralatan Pendukung lainnya seperti UPS (Uninterruptible Power Supply) maupun Battery Charger yang dikembangkan oleh PT. Elektrindodaya Pakarnusa (PT.ELSA) Bandung yang berada di Lingkungan Indutri Kecil (LIK) Gedebage Bandung, maupun Microswitch hasil karya putra terbaik bangsa yang dikembangkan oleh para peneliti dari ITB Bandung atau Sentral Telepon Otomat Rakyat Mandiri (STOrman) yang dikembangkan oleh PT. Quasar Putra Mandiri Bandung.
Program pengembangan pembangunan fasilitas telekomunikasi tepat guna pada daerah perbatasan Negara, Pedesaan dan daerah-daerah terpencil ini diharapkan untuk dapat menyediakan fasilitas telekomunikasi untuk masyarakat, untuk Rakyat Indonesia yang selama ini belum tersentuh fasilitas telekomunikasi. Sehingga dengan program ini masyarakat Indonesia mulai dari Perkotaan hingga pedesaan dan daerah terpencil lainnya bisa saling berhubungan. Semua informasi bisa disampaikan dalam waktu yang sangat singkat. Komunikasi antar masyarakat ini diharapkan dapat menjadi perekat bangsa.
Pada daerah-daerah perbatasan Negara, penyediaan fasilitas telekomunikasi ini ditujukan untuk memperkuat Ketahanan Negara. Kasus Sipadan – Ligitan ataupun Ambalat mejadi pelajaran bagi Bangsa Indonesia tercinta ini, akibat tidak tersedianya fasilitas telekomunikasi di daerah tersebut pada saat itu.
Kita sebagai Bangsa Indonesia yang Kuat, jangan teralu banyak ketergantungan kepada Luar Negeri. Kalaulah Kita mau menggali, ternyata masih banyak putra-putra Bangsa tercinta yang mempunyai hasil karya terbaik untuk dipersembahkan kepada Bangsa dan Negara tercinta ini.
PT.TELKOM Indonesia mengabdikan diri untuk menjadi perekat Bangsa Indonesia. Hasil karya putra-putra terbaik bangsa ini, dipersembahkan untuk Bangsa Indonesia tercinta, untuk mempererat Bangsa Indonesia dalam mewujudkan Ketahanan Nasional.
**DPP-SEKAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar