
TAHUN 2010
Dalam pertemuan SP-135 jajaran CS Surabaya Utara yang dilaksanakan pada hari Rabu (21/4) di Gedung TELKOM SBU Lantai-5, Jln. Mergoyoso 1-3, Surabaya ternyata banyak hal yang di share, mulai dari yang bersifat teknis, hingga operasional, sehingga semua kendala paling tidak, dapat disolusikan di forum SP-135 ini. Rencana kerja hari ini terutama soal `melempar produk` ke pasar dalam bentuk Grebeg Customer juga tak lepas dari diskusi SP-135.
Bicara soal `melempar produk` ke pasar, maka dalam kesempatan tersebut Manager CS-SBU, Soewiyarso meminta agar bidikan langsung mengarah ke yang bersifat Micro Demand yang memiliki potensial demand. Sebab dengan bidikan micro, maka sasaran lebih fokus, lebih jelas. Kenapa demikian ? Sebab dalam bidikan micro ada peluang yang lebih riil, apalagi secara grebeg dan secara door to door yang mana potential demand dapat langsung kita nilai sehingga pada gilirannya akan menjadi data untuk dianalisa. Peramalan kebutuhan telepon dengan metode micro demand dapat dianalisa dari sini, dari riil micro, dari riil pasar, dan dari riil dari pelanggan langsung.
Data yang dianalisa adalah data perorangan hasil door to door, sebab disini kita akan tahu berapa jumlah telepon genggam (HP) yang pelanggan miliki. Jadi ada nilai plus dari grebeg ini, yaitu selain menjual produk, juga memperoleh data pelanggan yang kita grebeg, melalui survey tak langsung, sekali dayung, dua atau tiga pulau terlampaui. Soewiyarso juga minta agar setiap aktivitas CS-SBU selalu dipublikasikan secara internal saja, yang tujuannya untuk meng-energize rekan-rekan di jajaran kita sendiri, maupun jajaran lain, sedangkan untuk publikasi eksternal kita serahkan saja kepada PR Regional. Kita tidak usah ikut mengurusi sebab akan semakin ribet, apalagi resources di SBU ini tak banyak.
Kembali ke Micro Demand, lanjut Soewiyarso, disini kita banyak `mainan` yang harus kita luncurkan untuk terus mendongkrak angka penjualan yang pada gilirannya mampu meraih target. Satu contoh, untuk menjual dengan cara yang mudah dan cepat, maka kita akan luncurkan mainan baru bernama ``SMS-in``. Kita harus pasang spanduk di lokasi yang akan kita sasar sebagai sosialisasi awal sebelum kita benar-benar `menggrebeg` lokasi dimaksud.
Mainan ini mudah direspons oleh customer prospektif (calang), hemat tanaga, waktu dan biaya, sedangkan dari sisi SDM kita juga banyak value added-nya, yaitu SMART & ENERGY SAVING, sehingga pergerakan kita selanjutnya dapat kita lakukan dengan lincah, efisien dan efektif. Pemasangan spanduk atau banner ini harus benar-benar di lokasi yang tepat, imbuhnya. ***bukandiksi***
KET-FOTO: Suasana SP-135 DCS-II SBU, Rabu (21/4).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar