Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Sabtu, 14 Agustus 2010

Komisi V DPR RI Dukung Perjuangan SEKAR TELKOM


TAHUN 2005

Komisi V DPR RI Dukung Perjuangan SEKAR TELKOM

Fraksi PPP.
Mukowam wakil rakyat dari Komisi V DPR RI Fraksi PPP, ketika diundang TVRI stasiun pusat Jakarta dalam acara “Sarapan Pagi”, Live show, Rabu (11/5) menjelaskan tentang potret pertelekomunikasian di Indonesia, ia nampak bersemangat menjelaskan kepada para pemirsa. Konon wakil rakyat ini ia sangat care dan welcome kepada rakyat yang mengadu kepadanya Selain Mukowam, juga Syahrul Akhyar, Ketua DPW IV SEKAR TELKOM yang pagi itu berbicara soal regulasi kode akses SLJJ yang merugikan TELKOM, bahkan merugikan kastemer, Bangsa dan Negara. Tayangan Live Show ini dipandu oleh selebritis Shanaz Haque.

MANDEG.
Menurut Mukowam, densitas telepon di Indonesia masih tergolong rendah. Keinginan pemerintah untuk menaikkan densitas ini ternyata mandeg alias jalan ditempat. Tunjukkan dulu realisasi target penambahan densitas sebesar 30 %, jangan mengotak-atik regulasi yang justru malah menambah dominasi asing di Indonesia, apalagi merugikan Telkom yang nota bene adalah milik Bangsa, katanya.

Sekarang posisi DIRUT Indosat kosong, kami tak berani otak-atik, sebab kan sudah dikuasai oleh Singapura. Dengan dijualnya Indosat, maka UU No. 36 tentang telekomunikasi harus dirubah, sebab pola duo poli atau multi poli sudah kabur alias tak jelas. Sekarang justru Singpura yang akan memonopoli telekomunikasi di Indonesia.

DEMO.
Ketua DPW5 SEKAR, Syahrul mengatakan, bahwa sekitar 7000 anggota SEKAR TELKOM akan melakukan aksi demo di Jakarta, jika KM 28,29, 30 dan 33 tahun 2004 tidak segera dicabut pemerintah. Komisi IV DPRpun menimpali, bahwa kalau 7000 orang yang demo, itu sangat sedikit Mas, sebaiknya sekalian 75.000 orang. Terus terang saya dulu pernah naik pagar saat RUPS Indosat, yaitu ikut demo, tambahnya. Jangan khawatir saya akan dukung SEKAR TELKOM.

Lebih jauh Syahrul mengatakan, bahwa regulasi saat ini sangat memberatkan incumbent dan menguntungkan asing, ini kan namanya kita dijajah lagi. Yang lebih parah lagi bukan saja nilai ekonomi yang hancur, tetapi benteng HANKAMNAS akan rawan, sebab kalau telekomunikasi dikuasai asing, maka semua pembicaraan rahasia Nagara akan rawan.

Disinyalir, bahwa spektrum frequensi atau wilayah udara di Indonesia sekitar 80 %nya adalah milik Indosat yang nota bene milik Singapura, artinya tak berapa lama lagi untuk pemakaian frequensi di wilayah RI harus izin ke Singapura. Ini adalah penjajahan gaya baru dengan kemasan bisnis dan kompetisi. Kalau KM “maut” tersebut tidak segera dicabut, maka kedaulatan Bangsa ini tercabik-cabik, akibat perbuatan oknum-oknum pejabat yang anti merah-putih, lanjutnya.

BISNIS BENALU.
Dalam akhir pembicaraan, Syahrul mengatakan, bahwa Singapura melakukan bisnis benalu yang hanya menggerogoti TELKOM semata. Diibaratkan ada warung kopi yang laris, tiba-tiba ada penjual baru yang tidak memiliki investasi bangunan (warung), meja, kursi, tiba-tiba dompleng didalam dan merebut pelanggan kopi ekasisting yang jumlah sangat banyak. Bukankah bisnis yang tak fair ini adalah sebuah perampokan ? Celakanya lagi, TELKOM dituduh tak berani berkompetisi ? Secara tegas SEKAR mengatakan, bahwa Kompetisi, Yes ! Kode Akses, No !

:Usai acara “Sarapan Pagi”, siang harinya SEKAR menuju ke kantor Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) di jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat dengan membawa spanduk kecil dan sempat mendapat perhatian dari seluruh media cetak dan elektronik yang siang itu ada di kantor Menkoinfo. Tuntutan SEKAR jelas, yaitu agar pemerintah mencabut KM maut yang merupakan regulasi telekomunikasi yang membunuh

• NURSIDIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar