Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Jumat, 03 September 2010

John Welly Tinjau FASTEL Gratis Yantel Bantul


TAHUN 2006

John Welly Tinjau FASTEL Gratis Yantel Bantul

Disaat krisis pasca gempa Jogja, ternyata fasilitas telekomunikasi merupakan sarana yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Hal ini terbukti ketika Yantel Bantul membuka 2 line telepon gratis, langsung diserbu oleh masyarakat korban gempa, apalagi di Bantul tergolong terbanyak kerusakan rumah warga masyarakat. Selain 2 sst free call, Yantel yang hanya retak sedikit ini juga menyediakan catuan untuk para warga yang ingin nge charge batterey CDMA atau Celluler, wargapun antri.

FASTEL gratis ini pada hari Senin (29/5) ditinjau oleh DIR SDM, John Welly didampingi Deputy EGM DIVRE-IV, Mas’ud Khamid. Warga korban gempa sedang asyik berkomunikasi dengan para sanak keluarganya, mereka tak tau kalau ada kunjungan pejabat Telkom pada hari itu. Tetapi yang lagi ngantri sempat mengetahui kehadiran pejabat Telkom dan minta untuk ikut difoto pula.

Dalam kunjungan tersebut, John Welly berkesempatan berdialog dengan para karyawan dan karyawati yang rumahnya terkena musibah gempa dahsyat. JW mengungkapkan rasa prihatin dan simpati atas musibah ini. Bagi keluarganya yang selamat, JW mengingatkan agar bersyukur kepada Allah SWT. Bagi yang kehilangan rumah agar tetap tawakkal, InsyaAllah manajemen akan mengupayakan bantuan seperti di Aceh dulu.

Memang musibah tentu tidak pernah direncanakan, yang penting kita harus selalu iman, sabar, taqwa. Dengan pengalaman menangani musibah di Aceh, maka manajemen optimis mampu membantu dan pasti akan memperhatikan keluarga korban. Bagi korban yang trauma, maka manajemen akan memberikan assessment agar membeikan ketengan psikologis, sehingga akan pulih dalam bekerja dan beraktivitas kembali.

Sementara itu Ali Rahman (VP HUBIN) yang mendampingi JW mengatakan hal yang senada, bahwa penangan musibah Tsunami di Aceh merupakan pengalaman Manajemen dan SEKAR TELKOM, sehingga pihaknya optimis, bahwa bantuan kepada para karyawan yang terkena gempa akan dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Acara dilanjutkan dengan kunjungan JW ke rumah Adnan, salah seorang korban gempa yang rumahnya runtuh tak dapat dihuni lagi.

Setidaknya terdapat 12 orang karyawan yang menjadi korban gempa, dimana rumahnya ada yang luluh lantak total, retak, rusak, miring, tak dapat dihuni lagi. Ke 12 orang karyawan tersebut adalah : Sigit Heru, Sukidjo, Adnan, Sri Budiyatmi, Sunarko, Tjatur P, Sugiyo (TLH), Sugiyo (CS), Sukirman (PAM), Yayan (PAM) dan Rahmanto (PAM).

• NURSIDIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar