Mengenai Saya

SIDOARJO, JAWA TIMUR, Indonesia
Belajar Menjadi "Internal Jurnalism"

Sabtu, 24 Juli 2010

AMI-2 SBT Dari Masalah Vendor, Kompetitor Sampai “UUD”


TAHUN 2005

AMI-2 SBT Dari Masalah Vendor, Kompetitor Sampai “UUD”

MASIH DI METRO.
Pada hari ke-2, Selasa (8/3) para Auditor AMI-2 TQMS DIVRE-V masih melaksanakan tugasnya di TELKOM Surabaya Timur Metro. Seperti hari pertama, maka Tim dibagi tiga lagi seperti posisi hari pertama. Sesi pagi yang diaudit adalah Customer Service (CS), Marketing, dan Support. Sesi siang harinya adalah Keuangan, sedangkan CS dan Support adalah sesi lanjutan.

VENDOR.
Dari pantauan Reporter, para Auditor Mutu Internal DIVRE-V ini banyak menyoroti masalah mutu pelayanan, kemudian menanyakan pula apakah ada plus minus alias perubahan PM/PK dan beberapa hal lainnya seperti masalah Vendor apakah sudah dilakukan evaluasi, kalau sudah apakah ada feedbacknya. Pertanyaan mengenai Vendor memang sangat relevan, sebab memang berkaitan dengan efektifitas strategi kemitraan, partnership atau aliansi di era kompetisi saat ini.

FACT FINDING.
Di Bagian Support yang organisasinya membawahi tiga ASMAN, yaitu : SDM, Logistik dan Performansi, para Auditor menanyakan tentang hasil temuan (fact finding) AMI-1 Tingkat Datel yang jumlahnya cukup lumayan. Bagaimana status temuan tersebut, apakah sudah di closed, apakah sudah ada action plan dan lain sebagainya.

MARKETING.
Di Dinas Marketing, Auditor tidak begitu saja percaya terhadap paparan Manager Marketing, Marnoto. Lalu apa yang membuat Auditor ini yakin ? Ternyata mereka ingin ditunjukkan dokument bukti (evidence). Beberapa Hard Copy yang merupakan bukti autentik dibuka dan ditunjukkan. Kemudian yang membuat Auditor Plong adalah dilengkapi dengan hasil Notulen Rapat.

SALES PLAN.
Mengingat Bagian Marketing biasanya merupakan ‘gudangnya’ Bisnis Inovasi serta Bisnis Strategi di era kompetisi yang direalisasikan dalam bentuk Sales Plan, maka ketertarikan Auditor lebih dalam lagi. Auditor mengatakan, bahwa setiap kiat bisnis seperti kebijakan pemasaran, kebijakan diskon yang diluncurkan dipersyaratkan untuk dikawal dan dipantau. Bukan hanya itu saja, yang lebih penting lagi ialah direview, dianalisa dan dievaluasi. Adakah hasil evaluasinya ? Inilah yang jadi bahan pertanyaan Auditor. Lain halnya dengan pelaksanaan audit di bagian keuangan. Di bagian keuangan ini, Auditor memeriksa 26 form secara detil dan teliti. Kenapa ? Memang dalam bisnis terkenal dengan singkatan UUD (Ujung-Ujungnya Duit) yang harus dimanage sebaik mungkin, agar bila ada eksternal auditor hal ini dapat dipertanggungjawabkan dengan cepat.

• NURSIDIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar