TAHUN 2010
SBU : FSSF Merupakan Top Business Story
Usai sudah perhelatan akbar Flexi Surabaya Shopping Festival 2010 yang digelar selama satu bulan penuh yaitu selama bulan Mei 2010. Selama sebulan penuh inilah, Flexi banyak melakukan serangan pasar, apakah itu sekedar promosi, penetrasi, gathering market information ataupun penjualan. Selama sebulan pula para pesaing seolah terbungkam tak bergeming, suaranya nyaris tak terdengar. Memang ketika “raksasa” telekomunikasi bergerak sedikit saja, maka para follower biasanya tak berani bertingkah.
Boleh jadi arena bisnis FSSF 2010 ini merupakan Top Business Story yang harus didokumentasikan untuk bahan evaluasi, sebab tak sedikit kita dapat gathering market information selama berlangsungnya shopping festival. FSSF 2010 bukan tinggal kenangan, akan tetapi merupakan langkah smart yang harus dilestarikan di event-event berikutnya.
Ikon Flexi yang terpampang pada banner, umbul-umbul atau spanduk dipasang di hampir sudut kota Surabaya terutama menghiasi di 18 Mall yang tersebar diharapkan mampu mempersepsi pasar, bahwa TELKOM Flexi memang paling jujur dan paling hemat. Mempersepsi konsumen atau pasar memang tidak bisa dilakukan hanya sekali atau dua kali saja, tetapi membutuhkan waktu yang cukup.
Kemudian soal Gathering Market Information selama FSSF 2010 ini tentu banyak informasi pasar yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas Flexi itu sendiri. Informasi tentang apa yang selama ini menjadi keinginan pasar paling tidak mampu diakomodir oleh TELKOM Flexi, sehingga Flexi makin oye, dan pesaing makin tak berkutik.
Battlefield (medan perang) paling tidak sudah mampu dikuasai walau hanya sebulan. Untuk sebuah kompetisi bisnis, maka dampak bisnisnya memang sungguh luar biasa, sebab selama sebulanpenuh kita mampu melakukan “market provocation” atau “market terror” yang membuat pesaing harus berhitung dalam melakukan serangan balasan. FSSF 2010 telah usai, market information terdeteksi, dan harus kita akui, bahwa event ini merupakan strategi smart, sekaligus merupakan the art of war in business. **bukan-diksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar