TAHUN 2006
Kritik Pahit itu Obat Mujarab
Ini era keterbukaan, bukan jamannya lagi saling tertutup dan juga alergi terhadap kritik serta beda pandangan. Apalagi, pucuk pimpinan TELKOM pun telah menegaskan pentingnya open communication agar arus komunikasi di dalam perusahaan dapat berjalan baik sehingga tidak ada komunikasi tersendat yang dapat menimbulkan prasangka. Dalam pelaksanaan open communication ini, para jurnalis internal memiliki peran sangat penting.
“Tulisan saya pernah dibredel. Tulisannya memang pahit, menyentil manajemen, namun sebenarnya merupakan realitas yang faktual. Saya pikir ini akan menjadi obat mujarab, tetapi kenyataannya malah dibredel. Padahal, tulisan yang ‘manis’ terus justru bisa jadi racun yang berbahaya,” ujar Nursidik.
Nursidik, adalah salah satu jurnalis internal andal yang dimiliki TELKOM saat ini. Karyawan dengan NIK kepala 56 ini bertugas di Kator Datel Surabaya Timur yang memiliki aktivitas kehumasan cukup pada setiap harinya. Produktivitasnya yang tinggi dalam menghasilkan berita untuk portal berita internal membawanya terpilih sebagai pemenang pertama NewsAward 2006.
“Secara manusiawi, tentu saja saya senang campur bangga bahwa hasil kerja selama ini tidak sia-sia. Namun secara kedinasan, reward ini merupakan tantangan tersendiri yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujar Nursidik yang akan mendapat hadiah berupa perjalanan ke Singapura atas keberhasilannya tersebut.
Cukup banyak suka-duka yang dirasakan Nursidik dalam menjalani tugasnya ini. Selain senang saat diakui dengan penghargaan dari manajemen, Nursidik juga mengakui, perannya ini telah membuat hampir seluruh karyawan termasuk senior leaders di Datel SBT mengenal dirinya. Mereka selalu membantu Nursidik dengan menginformasikan setiap ada kegiatan di unit kerja masing-masing untuk diliput.
Salah satu keunggulan Nursidik dalam membuat berita adalah, hampir selalu mengirimkan berita itu pada hari yang sama dengan hari berlangsung kegiatan tersebut. Sepertinya, tidak ada kamus menunda pengiriman berita hingga keesokan harinya, apalagi mengingat media yang digunakan untuk publikasi berita internal adalah portal web yang pengkiniannya bersifat menit atau jam.
“Bos saya terdahulu dan saat ini memang menargetkan setiap hari harus ada satu berita, tetapi realisasinya bisa lebih dari itu. Awalnya sih sulit namun karena sudah punya framework of news semua jadi mudah. Kemana-mana saya harus menenteng laptop, kalaupun tidak bisa saja pinjam komputer teman. Yang penting, beritanya harus aktual,” papar Nursidik.
Ada saran pak untuk para jurnalis internal yang masih yunior? Nursidik yang selalu tampak serius ketika sedang membuat berita namun segera kembali berperangai ceria ketika berita itu telah selesai dibuat mengajak kita semua memahami bahwa internal communicaiton merupakan wahana untuk saling berbagi informasi. “Maka, manfaatkanlah semaksimal mungkin karena banyak wacana dan best practice yang dapat diambil dari sebuah berita di suatu unit kerja. Informasi itu memiliki value yang dapat dipakai sebagai benchmark bagi pembacanya,” jelas Nursidik.
Selamat pak, tetap semangat! (MP-135) *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar