TAHUN 2010
Seluruh Elemen Telkom SBU wajib pakai dan jual konten SpeedyEDU
Menjual konten merupakan bagian dari transformasi portofolio bisnis Telkom dari PMM ke TIME. Untuk bisa menjual produk konten kita, setiap pegawai Telkom wajib mengetahui dan pernah memakai konten-konten tersebut. Salah satu konten yang dimiliki Telkom dan sangat luar biasa adalah SpeedyPESONAEdu.
“Bagaimana kita bisa menjual kalau kita tidak tahu barang yang akan kita jual, dan kita harus memakainya agar kita bisa menceritakan keunggulan produk kita” kata Delta Quartama, officer partnership program & performance service area Surabaya Utara (SBU), dalam presentasinya di acara BIT internal Konten SpeedyEDU untuk seluruh pegawai Telkom SBU dan CSR Plasa hari Kamis, 20-8-2010.
Di hadapan seluruh peserta BIT, Delta meyakinkan peserta bahwa konten SpeedyEDU merupakan konten yang mudah dijual, hal ini dikarenakan calon pelanggan SpeedyEDU terutama komunitas pendidikan sudah mempunyai keyakinan bahwa SpeedyEDU merupakan alat bantu proses belajar-mengajar yang mereka butuhkan. Hanya saja kita harus bisa mengkomunikasikannya kepada calon pelanggan itu dengan bahasa mereka secara efektif. Untuk itu, lanjut Delta, semua elemen Telkom SBU harus tahu dan memakai konten SpeedyEDU ini.
“Kita harus tahu filosofi kenapa konten SpeedyEDU ini dibuat” terang Delta. Lanjutnya, “Komunitas pendidikan meyakini bahwa agar proses belajar-mengajar berjalan dengan efektif dimana materi yang disampaikan bisa dimengerti dan tersimpan dengan baik di memori peserta didik, maka proses tersebut harus disampaikan dengan metode audio-visual”. Kenapa harus audio-visual? tanya Delta. Hal tersebut tak terlepas dari fakta unik tentang otak manusia. Delta menjelaskan, “Otak manusia terdiri dari 2 bagian, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri merupakan short term memory sedang otak kanan merupakan long term memory. Jadi, materi pelajaran akan tersimpan untuk waktu yang lama ketika disimpan di otak kanan”.
Bagaimana agar tersimpan di otak kanan? tanya Delta lagi. “Otak kanan akan terangsang untuk bekerja ketika menerima informasi dalam bentuk visual”, terang Delta. “Nah, ini dia kata kuncinya. Konten SpeedyEDU merupakan aplikasi bantu proses belajar-mengajar yang disajikan dalam format multimedia (audio-visual) serta dilengkapi lebih dari 1500 animasi dan sangat interaktif. Dan hebatnya lagi, materi yang disajikan sesuai kurikulum dari Diknas”, kata Delta.
Perlu diketahui, ketika pertama kali diluncurkan, aplikasi ini berharga cukup mahal. Sekarang setelah di-online-kan dengan Speedy, harganya jadi sangat terjangkau yaitu Rp 15.000,- per bab materi pelajaran SD, SMP, serta SMA. Untuk versi lengkap, atau materi 1 tahun ajaran, seharga Rp 125.000,-.
Delta menambahkan bahwa selain hal-hal tersebut perlu diketahui juga bahwa di RKAP 2010 Telkom SBU ditargetkan Revenue IME untuk portofolio Edutainment sebesar Rp 195 Juta. “Dengan asumsi ARPU pelanggan SpeedyEDU kita Rp 125 ribu, maka kita harus mendapatkan 1.600 pelanggan SpeedyEDU”, papar Delta. “Manager SBU telah melakukan pendekatan ke 66 SMP dan SMA yang ada di wilayah kerja SBU, dan minggu kemarin sudah dilakukan roadshow ke 2 SMA. Sisanya, kita semua yang akan melakukan roadshow setelah BIT hari ini”, lanjut Delta. Di acara BIT tersebut, selain diajarkan teori juga dilakukan praktek instalasi dan menjalankan aplikasi SpeedyEDU. (Bukan Diksi/DEL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar